Sosok.ID- María Guadalupe López Esquivel atau yang lebih dikenal dengan sebutan 'La Catrina', meninggal dunia usai insiden baku tembak dengan pasukan negara bagian Meksiko.
La Catrina adalah perempuan cantik yang juga dikenal sebagai 'Dame of Death', sosok kejam yang tergabung dalam jaringan narkoba Meksiko.
The Catrina sendiri merupakan sosok perempuan kerangka dengan topi lebar yang telah dikaitkan dengan Hari Orang Mati Meksiko.
Baru berusia 21 tahun, 'La Catrina' adalah bos yang dicurigai dalam Kartel Generasi Baru Jalisco atauJalisco New Generation Cartel (CJNG) yang dipimpin oleh Nemesio Oseguera Cervantes, atau 'El Mencho'.
Sebuah potongan rekaman kejadian menunjukkan adanya wanita tengah tersungkur di tanah dengan wajah dan leher terikat dipenuhi darah.
Esquivel ditembak di leher ketika tentara Meksiko, Garda Nasional dan polisi negara bagian Michoacan menggerebek rumah persembunyian di mana ia tinggal bersama beberapa anggota CJNG, menurutThe Sundari Inggris danoutlet Meksiko El Universal, dikutip dariNew York Postpada Rabu (15/1/2020).
Esquivel yang ketakutan dan terlihat kusut, runtuh di belakang dinding dan ditemukan dengan wajah dan pakaiannya yang berlumuran darah.
Rekaman beredar yang diambil selama pertempuran menunjukkan Esquivel berjuang untuk bernapas di tanah ketika seorang polisi berusaha menenangkannya.
Dalam rekaman tersebut, ia tengah menunggu penerbangan helikopter ke rumah sakit.
Seorang tentara Meksiko dalam video tersebut terdengar mencoba meyakinkannya bahwa bantuan medis sedang dalam perjalanan.
"Tenang nak, helikopter itu datang untukmu," kata prajurit itu.
"'Tenang nak, kamu akan baik-baik saja. Cobalah bertahan, oke." begitu ungkap sang prajurit seperti dikutipSosok.IDdariDaily Mailpada Rabu (15/1/2020).
Sementara itu, Esquivel atau Catrina, dikabarkan meninggal beberapa menit setelah helikopter lepas landas.
Dalam video terpisah, seorang prajurit membawa Esquivel dan berlutut di tanah sebelum dia ditempatkan di dalam sebuah helikopter yang menunggu di kotamadya Tepalcatepec.
Para tersangka lain yang juga ikut ditangkap diidentifikasi sebagai Alejandra; Everardo; Brayan Juan; Juan Carlos; Oktavio; Pedro; dan Alejandro, sementara sisa tersangka lainnya tidak disebutkan namanya.
Esquivel sendiri beroperasi di bawahnom de guerredari 'La Catrina,''Grande Dame of Death'Meksiko.
Umumnya, perempuan menduduki tingkat tertinggi dalam sebuah jaringan sebagai pencuci uang dalam kartel narkoba di masa lalu, tetapi jarang bagi mereka yang memimpin atau mengoordinasikan regu pembunuh.
Sedangkan Catrina, disebut memimpin tim pembunuh bayaran dalam jaringan CJNGyang menewaskan lebih dari selusin polisi negara bagianpada serangan 14 Oktober 2019, di kota Aguililla, negara bagian Michoacan.
Laporan setempat mengatakan bahwasaat kematiannya,Catrina bertanggung jawab untuk membayar anggota kartel lainnya dan mengoordinasi pembunuhan, pemerasan dan penculikan.
Dilansir dariDaily Mail, selama operasi hari Jumat, pasukan keamanan menyita satu catatan yang menyatakan bahwa Esquivel adalah orang yang bertanggung jawab untuk melunasi sekelompok 'halcone' atau mata-mata yang kemudian menyaring informasi ke kartel.
Mereka dilaporkan dibayar $ 210 seminggu.
Suara Esquivel juga muncul dalam sebuah audio yang dipublikasikan setelah dia mengkonfirmasi perintah yang diberikan oleh Fernández untuk membunuh konvoi petugas polisi pada 14 Oktober 2019 di Aguililla.
Polisi mengeksekusi surat perintah di sebuah rumah di El Aguaje, sebuah kota di Aguililla, ketika mereka disergap oleh geng.
Gambar grafis dari serangan kekerasan menunjukkan beberapa petugas polisi berbaring di rumput dan sebuah truk pickup departemen penuh dengan pelururiffle.
Baca Juga: Instan Karma! Usai Memperkosa Seorang Gadis, Kemaluan Pria Ini Digigit Anjing Pit bull Hingga Putus
Setidaknya sembilan polisi juga terluka dalam serangan tersebut.
Sebuah video ponsel lainnya, yang direkam oleh seorang pengendara motor menunjukkan dua kendaraan polisi dibakar.
Orang-orang bersenjata dari CJNGmeninggalkan dua pesan tertulis di papan poster yang menunjukkan bahwa kelompok tersebut bertanggung jawab atas serangan dan mengeluarkan peringatan kepada petugas polisi lainnya yang bekerja dengan kelompok-kelompok saingan mereka, mengisyaratkanLos Templarios, ViagrasdanChocomiles de Tepeque.
Menurut laporan setempat, dikutip dariNew York Post, Catrina bergabung dengan organisasi kriminal pada tahun 2017 setelah ia jatuh cinta dengan pemimpin lain, Miguel "El M2" Fernandez, yang juga ditangkap selama serangan itu.
Menurut surat kabar Meksiko El Universal, Esquivel/Catrina meninggalkan kota Tepalcatepec, tempat ia dibesarkan oleh ayah petani dan ibu rumah tangga, untuk pergi dan tinggal bersama anggotaCJNG yang tidak disebutkan namanya di kotamadya Michoacan, di Aguililla pada tahun yang sama.
Sejak saat itu, nama Catrina menjadi tenar dan ia mulai menampilkan gaya hidupnya yang glamor.
Kartel tersebut juga menjadi menonjol antara tahun 2013 dan 2015.
Geng tersebut dianggap oleh banyak analis sebagai "Kartel Meksiko terbesar dan paling berbahaya," menurut laporan Layanan Penelitian Kongres Desember.
Para analis percaya bahwa kartel ini beroperasi di seluruh wilayah Amerika, Asia dan Eropa.
Sementara pemimpin kartel tersebut, saat ini adalah Rubén Oseguera Cervantes, alias "El Mencho," orang yang dicari oleh otoritas AS dan Meksiko.
(*)