Follow Us

Bom Paling Mematikan di Damaskus Tewaskan 14 Prajurit Militer, Suriah Jauh dari Stabilitas Apa pun

Rifka Amalia - Rabu, 20 Oktober 2021 | 20:06
Ilustrasi - Sekelompok milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ketika hendak melakukan eksekusi pada 2014 di Tikrit, Irak.
(BBC News)

Ilustrasi - Sekelompok milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ketika hendak melakukan eksekusi pada 2014 di Tikrit, Irak.

Baca Juga: Payudaranya Meledak karena Bom, Pengantin ISIS ini Luntang-luntung Ingin Pulang Kampung

Koresponden Al Jazeera Zena Khodr mengatakan serangan yang terjadi di jantung ibu kota Suriah itu jelas merupakan “pelanggaran keamanan”.

“Rezim pasti memiliki banyak musuh,” katanya, berbicara dari ibukota Lebanon, Beirut.

Salah satunya adalah pejuang oposisi, yang sebagian besar terbatas di utara negara itu, jelasnya.

Ada juga pejuang ISIL (ISIS) yang terus beroperasi di daerah gurun yang luas di negara itu dan terlibat dalam bentrokan yang sedang berlangsung dengan rezim berulang kali.

Baca Juga: Operasi Militer, Jet Tempur Israel Terbang Rendah di Langit Suriah

“Lalu ada juga perpecahan di dalam aparat keamanan, di dalam tentara dan di dalam wilayah itu sendiri. Jadi kami hanya bisa berspekulasi tetapi jelas rezim percaya itu adalah oposisi,” tambah Khodor.

“Hanya beberapa menit setelah ledakan itu dilaporkan, penembakan artileri berat menargetkan sebuah kota di Ariha, yang berada di pedesaan Idlib selatan yang dikuasai oposisi."

"Sedikitnya 10 orang tewas, banyak dari mereka dalam perjalanan ke sekolah. Ini dilihat sebagai beberapa bentuk pembalasan dari pihak rezim, meskipun daerah ini menghadapi tembakan reguler meskipun ada gencatan senjata tahun lalu.”

Baca Juga: 500 Tentara Bayaran Rusia Habis di Tangan 40 Personil AS dalam Perang di Suriah, 300 Orang Tewas, Tak Satu pun Pasukan Amerika Terluka

Suriah 'jauh dari stabilitas'

Joseph Daher, profesor afiliasi dengan proyek Suriah masa perang dan pasca-konflik di Institut Universitas Eropa, mengatakan ledakan itu menunjukkan sekali lagi bahwa Suriah "sangat jauh dari stabilitas apa pun".

Source : Al Jazeera

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest