"Selama latihan penembakan rudal, kru pertahanan udara dari Varyag mendeteksi, mengunci dan menjatuhkan rudal jelajah," tambah sumber itu.
“Varyag dan Tribut Laksamana menghancurkan target lainnya, menggunakan sistem rudal dan artileri pertahanan udara Osa dan Kinzhal.”
Sebelumnya, Jepang telah melayangkan protes diplomatiknya pada bulan Juni, ketika Putin memerintahkan latihan yang melibatkan 10.000 tentara, 500 kendaraan militer dan 12 kapal perang, di pulau Kuril Iturup, Kunashir, serta di pulau terbesar Rusia Sakhalin.
Secara resmi Jepang dan Rusia masih belum menandatangani perjanjian damai yang mengakhiri Perang Dunia Kedua karena sengketa wilayah.
Kishida, yang menjabat pekan lalu, mengatakan kepada parlemen bahwa dia ingin menandatangani “perjanjian damai dengan Rusia”.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov telah diundang untuk mengunjungi Jepang.
Lavrov mengungkapkan minggulalu Rusia memiliki “hubungan yang konstruktif dan jujur” dengan Jepang, tetapi prospek pulau-pulau kembali ke Tokyo terlihat sangat tidak mungkin.
Perancang senjata top Putin saat ini sedang mengembangkan rudal nuklir hipersonik 4.000 mph yang mampu menghancurkan kota di mana pun di Bumi menjadi abu dalam hitungan menit.
Diketahui nuklir tersebut akan ditembakkan dari pesawat tempur generasi kelima Su-57 dan bergerak lima kali lebih cepat daripada suara, membuatnya hampir mustahil untuk ditembak jatuh.
(*)