Sosok.ID - Ketegangan antara Taiwan dan China telah memicu kekhawatiran dunia.
Taiwan menegaskan, mereka tidak akan mencari konfrontasi militer dengan China.
Tetapi jika menyangkut demi mempertahankan kebebasannya, apa pun akan mereka lakukan.
Dikutip dari Reuters, ucapan ini disampaikan oleh Presiden Taiwan Tsai Ing-Wen pada Jumat (8/10/2021).
Taiwan, yang diklaim oleh China sebagai wilayahnya, melaporkan hampir 150 pesawat angkatan udara China terbang ke zona pertahanan udaranya selama periode empat hari mulai Jumat lalu, meskipun misi tersebut telah berakhir.
Taiwan telah mengeluh selama lebih dari satu tahun tentang kegiatan semacam itu, yang dipandangnya sebagai "perang zona abu-abu", yang dirancang untuk melemahkan angkatan bersenjata Taiwan dan menguji kemampuan mereka untuk merespons.
"Taiwan tidak mencari konfrontasi militer," kata Tsai dalam forum keamanan di Taipei.
Tsai menyebut negaranya berharap dapat hidup berdampingan dengan China dalam damai, tetapi menegaskan sudi melakukan apapun demi mempertahankan kebebasannya.
“Ini (Taiwan) berharap untuk hidup berdampingan secara damai, stabil, dapat diprediksi, dan saling menguntungkan dengan tetangganya."
"Tetapi Taiwan juga akan melakukan apa pun untuk mempertahankan kebebasan dan cara hidup demokratisnya.”
China mengatakan pihaknya bertindak untuk melindungi keamanan dan kedaulatan, mereka menyalahkan Amerika Serikat, pendukung internasional terpenting dan pemasok senjata Taiwan, atas ketegangan yang terjadi saat ini.
Baca Juga: Taiwan Ketar-ketir, Akui China Mampu Lakukan Penyerangan dan Invasi Skala Penuh pada 2025
Menurut Tsai, kemakmuran di Indo-Pasifik membutuhkan lingkungan yang damai, stabil dan transparan dan ada banyak peluang di kawasan ini.
"Tapi ini juga membawa ketegangan baru dan kontradiksi sistemik yang bisa berdampak buruk pada keamanan internasional dan ekonomi global jika tidak ditangani dengan hati-hati."
Taiwan akan bekerja sama dengan negara-negara regional lainnya untuk memastikan stabilitas, Tsai Ing Wen menambahkan.
“Taiwan berkomitmen penuh untuk berkolaborasi dengan pemain regional untuk mencegah konflik bersenjata di China Timur, Laut China Selatan dan di Selat Taiwan.” (*)