"Capek dicap sebagai keluarga PKI," keluhnya.
Baca Juga: Jarang Diekspos, Aksi Istri DN Aidit Kibuli Aparat Keamanan Indonesia Usai Meletusnya G30S/PKI
Penderitaan Syamsi tak berakhir di situ.
Stigma keluarga PKI karena statusnya sebagai anak pencipta lagu Genjer-genjer membuatnya kesulitan mendapat pekerjaan.
Syamsi bahkan harus merasakan pedihnya di-PHK berkali-kali karena statusnya tersebut.
"Saya bekerja ke sana kemari, selalu saja diberhentikan. Saya sampai stres. Akhirnya sempat jualan, tetapi ya sama saja," akunya.
Karena hal itu, Syamsi sampai terbesit untuk pindah negara.
"Sempat terpikir saya pindah negara agar tidak mengalami tekanan seperti ini," lanjutnya.
Tak hanya Syamsi sendiri, penderitaan bahkan sampai menurun ke anak-anaknya.
Demi memutus rantai stigma tersebut, Syamsi sampai harus tinggal terpisah dengan anak-anak dan istrinya.