CNN melaporkan, radio peringatan dan sistem pertahanan udara disiagakan diaktifkan untuk memonitor angkatan udara "Negeri Panda".
Masuknya 24 pesawat China merupakan invasi ketiga terbesar yang dilakukan "Negeri Panda" kepada Taiwan dalam dua tahun terakhir.
Unjuk kekuatan itu terjadi setelah Taipei mengutarakan niatnya bergabung dengan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menyatakan, mereka menentang negara yang hendak bermitra dengan Taiwan.
Diketahui eksistensi Taiwan sebagai sebuah negara memang terang-terangan tak diakui oleh China.
Bahkan Tiongkok mengklaim Taiwan merupakan salah satu wilayah yang menjadi bagian negara mereka.
Tetapi Taipei melalui juru bicara kementerian luar negerinya berujar, China tidak memerinah mereka selama 70 tahun terakhir.
"Taiwan adalah Taiwan. Tidak pernah menjadi bagian dari Republik Rakyat China (PRC) sejak kapanpun," terang juru bicara tersebut dikutip The Sun.
"Pemerintah China hanya ingin mem-bully kami di depan masyarakat dunia, dan menjadi dalang ketegangan lintas selat," tegas Taipei.
Taiwan pun terang-terangan menantang China yang diketahui memiliki kekuatan militer besar tersebut.