Partai politik juga dilarang sampai sekarang, karena dianggap menyebabkan perpecahan di masyarakat.
Masing-masing dari empat distrik Cheran lalu memilih perwakilan sendiri untuk dewan kota.
Margarita, Melissa, dan Heriberto yang sama-sama penduduk asli Cheran menerangkan, warga kota itu bisa kompak karena memiliki solidaritas kuat.
Mayoritas penghuni Cheran adalah penduduk asli, dan adat setempat menyatakan orang-orang hanya menikahi warga setempat, sehingga hanya sedikit orang luar.
Keluarga besar pun menjadi dekat, kenal satu sama lain, dan menjadi dasar solidaritas kota.
Fenomena Cheran ini menjadi anomali di Michoacan, negara bagian yang paling banyak kasus pembunuhan sadisnya di Meksiko.
Di Michoacan beberapa kali terjadi pemenggalan kepala, atau granat yang dilemparkan ke tengah kerumunan orang di alun-alun.
Pada Juli 2016 saja ada lebih dari 180 kasus pembunuhan di Michoacan, tertinggi selama hampir 10 tahun.
Di sekitar Cheran sendiri, dalam radius tak sampai 10 km, kasus penculikan, pemerasan, dan pembunuhan adalah pemandangan sehari-hari.
Meski begitu, Cheran tidak terpengaruh. Kota kecil ini bahkan bisa membuat warganya nyaman dan bebas beraktivitas. (*)