Follow Us

China Bersumpah Balas Dendam atas Penjualan Senjata Pertama Joe Biden untuk Taiwan

Rifka Amalia - Jumat, 06 Agustus 2021 | 20:11
F-5E Taiwan
Military Watch

F-5E Taiwan

Sementara howitzer self-propelled membanggakan tingkat mobilitas tertentu, mereka tidak dapat melarikan diri dari serangan oleh kombinasi jet tempur multi-peran, pembom, helikopter serang, roket dan pasukan darat karena mereka tidak akan memiliki perlindungan, kata para analis.

Angkatan Darat AS secara bertahap kehilangan minatnya pada howitzer M109, kata Wei.

Baca Juga: China Sampai Kicep, Bukan AS atau Inggris, Negara Kecil Tanpa Tentara Ini Justru Lebih Ditakuti Tiongkok, Bahkan Sampai Batalkan Serbu Taiwan!

AS tidak benar-benar membantu pulau Taiwan meningkatkan kemampuan militernya dengan penjualan senjata, tetapi melihat pulau itu sebagai tempat daur ulang untuk senjata dan peralatan usang, dan mendapatkan keuntungan yang sangat tinggi darinya, sementara juga menimbulkan lebih banyak masalah di seluruh Selat dunia, kata Wei.

Analis menyebut senjata semacam itu tidak akan dapat mengubah fakta bahwa PLA memiliki keunggulan luar biasa atas militer pulau Taiwan.

Kementerian Luar Negeri China pada hari Kamis (5/8) mengecam penjualan senjata, mencatat China akan dengan tegas mengambil tindakan balasan yang sah dan perlu.

Informasi kesepakatan, penjualan senjata pertama pemerintahan Biden, dirilis pada awal April oleh pulau Taiwan.

Baca Juga: Jet Tempur Uzur Milik China Terbang di Wilayah Taiwan, Tiongkok Disebut-sebut Jajal Kekuatan Pertahanan Udara Taipei, Serangan Militer Diduga Makin Dekat?

Prosesnya ke Kongres datang sedikit lebih lambat dari penjualan senjata pertama pemerintahan Trump ke Taiwan, yang terjadi pada Juni 2017, dan bernilai 1,4 miliar dolar.

Senjata yang dijual kali ini tidak terlalu radikal dan provokatif dibandingkan kesepakatan 2020 yang disetujui oleh pemerintahan Trump, yang mencakup 135 rudal jelajah berpemandu presisi, peluncur roket ringan bergerak, dan pod pengintaian udara yang dapat dipasang pada jet tempur.

Tetapi Xin Qiang, wakil direktur Pusat Studi AS di Universitas Fudan di Shanghai, memperingatkan kemungkinan bahwa pemerintahan Biden akan meningkatkan provokasi dengan menjual senjata yang lebih agresif karena tidak memiliki niat untuk meredakan ketegangan hubungan China-AS dengan menahan diri pada pertanyaan Taiwan.

Media melaporkan AS pada 19 Juli mendaratkan versi sipil dari pesawat militer di pulau Taiwan, bongkar muat kargo.

Source : Reuters, Global Times

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest