Sosok.ID - Kebanyakan orang bisa jadi bermimpi menjadi seseorang yang kaya raya.
Namun, sebagian orang kaya justru memimpikan hidup yang sebaliknya.
Itulah yang dialami nenek 80 tahun asal China ini.
Alih-alih menikmati hari tuanya dengan berggelimang harta, ia justru memilih untuk menggembel di sebuah stasiun kereta api di Hangzhou, China.
Di tempat itu, nenek yang tak disebutkan identitasnya ini mengais recehan dengan mengemis ke orang-orang yang lewat.
Melansir dari Oddity Cetral, kisah nenek ini sempat membuat geger Negeri Tirai Bambu pada 2018 silam.
Setelah petugas di Stasiun Kereta Api Timur Hangzhou memperingatkan pengunjung untuk tak memberikan receh pada pengemis tajir tersebut.
Usai viral, diketahui bahwa nenek itu merupakan seorang konglomerat yang tinggal di vila mewah lima lantai.
Kepada wartawan, putra pengemis tajir itu mengakui bahwa keluarganya jauh lebih kaya daripada warga China kebanyakan.
Menurut pengakuannya, ia dan keluarganya tinggal di sebuah vila mewah, memiliki sederet properti yang beberapa diantaranya disewakan untuk kegiatan bisnis, dan ia sendiri mengelola pabrik keluarga.
Pria itu juga mengaku telah memohon kepada ibunya untuk berhenti mengemis.
Tapi, berkali-kali memohon, berkali-kali pula permintaannya itu ditolak oleh sang ibu.
"Saya mengatakan kepadanya bahwa tidak apa-apa jika dia tidak peduli dengan reputasinya, tapi kami peduli," kata pria itu.
"Saya menyediakan makanan enak setiap harinya, tapi dia bersikeras pergi untuk mengemis.
"Masalah uang, dia jauh lebih kaya dari kebanyakan orang di sini. Dia memiliki tabungan di beberapa bank di sekitar sini," tambahnya.
Wanita 80 tahun itu dikabarkan memulai hobinya dengan menjual peta di stasiun kereta api, tapi dilarang oleh petugas.
Karena itu lah, dia memutuskan untuk mengemis saja.
Setiap hari, dia mulai mengemis pukul 10 pagi dan pulang pukul 8 malam.
Menurut beberapa sumber, dia bisa menghasilkan 300 yuan (sekitar Rp 650 ribu) setiap harinya.
Demi menghentikan kebiasaan sang ibu, putranya bahkan membagikan foto sang ibu ke media sosial dan memperingatkan orang-orang agar tak memberikan uang kepadanya.
Tapi cara itu tak berhasil dan kini setiap harinya petugas stasiun harus memberi pengumuman lewat pengeras suara.
"Seorang nenek di stasiun menggunakan usianya untuk menarik simpati. Keadaan ekonomi keluarganya cukup baik, jadi tolong jangan tertipu," demikian bunyi pengumuman itu.
Kisah nenek itu pun langsung menuai pro dan kontra di media sosial.
Banyak yang menghujatnya karena menipu orang-orang yang lebih miskin darinya dengan meminta uang yang tidak ia butuhkan.
Namun, tak sedikit pula yang membela dan berspekulasi bahwa nenek itu mengemis karena kesepian.
Namun, tudingan itu dibantah oleh putranya yang mengatakan bahwa ibunya tinggal bersamanya.
Tetapi, diakuinya ia tak bisa menemani sang ibu 24 jam sehari karena ia juga harus pergi bekerja.
Shanghaiist.com melaporkan bahwa wania tersebut mengaku tak ingin duduk di rumah seharian.
Dia mengklaim terpaksa mengemis karena harus mengumpulkan uang untuk menyewa pengasuh yang bisa mengurusnya mengingat usianya yang semakin tua.
(*)