Sosok.ID-Dalam hal alutsista, Indonesia memang belum bisa dikategorikan sebagai negara berkekuatan militer besar, tapi juga tak bisa dianggap remeh.
Sejumlah kapal perang sepertiRI John Lie, KRI Bung Tomo dan KRI Usman Harun menjadi bukti kehebatan alutsista Indonesia.
Ternyata ada hal menarik dari kepemilikan kapal perang tersebut yang didapat Indonesia dengan harga murah meriah.
Hal itu bermula saat negara yang wilayahnya tak lebih besar dari pulau Jawa dan berbatasan langsung dengan Indonesia merasa kecewa atas pembelian kapal-kapal perang pesanannya.
Baca Juga: Kisah Kapal Perang Indonesia Buru Kapal Selam Asing yang Terobos Teritori Laut NKRI
Itu dimulai pada tahun 1994, dimana Brunei menyepakati MoU dengan BAE Systems Inggris untuk penyediaan tiga kapal perang korvet F2000.
Saat itu, Angkatan Laut Brunei memang membutuhkan kapal patroli lepas pantai karena begitu maraknya penerobosan wilayah di sana.
Pada tahun 2001, kapal-kapal pesanan Brunei diluncurkan dan siap diserahterimakan ke AL negara kaya tersebut, namun Sultan mendadak tak mau menerimanya padahal pembayaran telah lunas.
Hal itu disebabkan kapal perang tersebut tak sesuai dengan selera mereka.
Jika menggunakan ketiga kapal canggih tersebut, AL Bandar Seri Begawan tak sanggup memenuhi jumlah awak untuk mengoperasikannya.
BAE Systems pun meradang karena kapal pesanan yang siap dikirim malah dibatalkan sepihak oleh Brunei.