Secara finansial, Nyandoro mengaku tidak merasa terbebani memiliki lebih dari 150 anak dan menjelaskan bahwa dia sebenarnya diuntungkan dari keluarga raksasanya.
Dia berkata, “Anak-anak saya memanjakan saya. Saya terus-menerus menerima hadiah dan uang tunai dari mereka dan anak tiri saya.”
Nyandorojuga mengatakan kepada outlet berita Zimbabwe, The Herald, bahwa dia saat ini menganggur dan menghabiskan hari-harinya duduk di gudangnya.
Sementara istrinya akan membawakannya 16 makanan, satu demi satu.
"Setiap istri memasak yang terbaik setiap hari karena aturannya adalah saya hanya makan yang enak dan saya membuang yang tidak enak.
Setiap istri mematuhi aturan itu dan tidak merasa terganggu ketika saya mengembalikan makanan yang dimasak dengan buruk. Ini adalah aturan di sini. Makanan yang ditolak seharusnya membuatnya memasak lebih baik lain kali," jelasnya.
Saat ini, 50 anaknya bersekolah, 6 bekerja dengan Tentara Nasional Zimbabwe, 2 menjadi polisi, 11 lainnya dalam profesi yang berbeda, dan 13 putrinya sudah menikah.
Dia juga memiliki seorang putra yang mengikuti jejaknya dan telah memiliki empat istri sekaligus.
Nyandoro, terakhir menikah pada tahun 2015 dan kemudian mengambil jeda singkat karena situasi ekonomi yang buruk di Zimbabwe, tetapi telah merencanakan kembali ke pernikahan tahun ini.
Dia memulai proyek tersebut setelah perang semak Rhodesia, di mana dia berjuang untuk kemerdekaan Zimbabwe karena dia ingin membantu mengisi kembali populasi, menurut majalah digital Zimlinks Zimbabwe.