Ia meninggal dunia pada usia 82 tahun.
Sosok yang cukup menggemparkan di era Presiden Soeharto ini memang cukup menjadi sorotan karena sepak terjangnya.
Sebelum mengawali karier politiknya, ternyata sosok Harmoko memang sudah cukup dikenal karena sepak terjangnya yang cukup mentereng.
Dikutip dari Kepustakaan Presiden di situs Perpustakaan Nasional (Perpusnas), sebelum menjabat sebagai Menteri Penerangan, Harmoko sempat bekerja sebagai wartawan.
Setelah lulus SMA pada awal tahun 1960-an, Harmoko bekerja sebagai wartawan dan kartunis di Harian Merdeka dan Majalah Merdeka.
Pada tahun 1964, ia juga pernah bekerja sebagai wartawan di Harian Angkatan Bersenjata dan kemudian Harian API tahun 1965.
Pada saat yang sama, pria kelahiran Nganjuk, Jawa Timur itu juga menjabat sebagai pemimpin redaksi majalah berbahasa Jawa, Merdiko.
Pada tahun berikutnya, 1966 sampai 1968, ia menjadi pemimpin dan penanggung jawab Harian Mimbar Kita.
Pada tahun 1970, bersama beberapa orang temannya ia menerbitkan harian Pos Kota.
Harmoko terpilih menjadi ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) kemudian menjabat Menteri Penerangan pada pemerintahan Soeharto di masa Kabinet Pembangunan IV pada tahun 1983.