Dalam pidatonya, Xi memperingatkan bahwa pasukan asing yang mencoba menggertak China akan "dipenggal kepalanya" dan berjanji untuk membangun militernya.
Dia juga berkomitmen untuk "penyatuan kembali" Taiwan dan mengatakan stabilitas sosial akan dijamin di Hong Kong sambil melindungi keamanan dan kedaulatan China.
Laporan Washington Post mengutip gambar dan analisis satelit komersial dari James Martin Center for Nonproliferation Studies di Monterey, California.
Dikatakan 119 lokasi konstruksi yang hampir identik berisi fitur yang mencerminkan fasilitas peluncuran yang ada untuk gudang rudal balistik berujung nuklir China yang ada.
Dalam laporan tahun 2020 kepada Kongres, Pentagon memperkirakan persediaan hulu ledak nuklir China di "200-an" dan mengatakan itu diproyeksikan setidaknya dua kali lipat ketika Beijing memperluas dan memodernisasi pasukannya.
Analis mengatakan Amerika Serikat memiliki sekitar 3.800 hulu ledak, dan menurut lembar fakta Departemen Luar Negeri, 1.357 di antaranya dikerahkan pada 1 Maret.
Baca Juga: Paling Canggih! China Turunkan Jet Tempur Siluman J-20 dalam Konflik Taiwan dan Laut ChinaTimur
Washington telah berulang kali meminta China untuk bergabung dengannya dan Rusia dalam perjanjian kontrol senjata baru dan duta besar perlucutan senjata AS mengatakan pada bulan Mei bahwa Beijing menolak ini meskipun ada penumpukan "dramatis" di gudang senjatanya.
Beijing mengatakan persenjataannya dikerdilkan oleh Amerika Serikat dan Rusia dan siap untuk melakukan dialog bilateral tentang keamanan strategis "berdasarkan kesetaraan dan saling menghormati."
Pakar non-proliferasi mengatakan tahun ini dorongan China untuk mengembangkan bahan bakar untuk generasi baru reaktor tenaga nuklir akan menghasilkan sejumlah besar bahan yang dapat dialihkan untuk membuat senjata nuklir. (*)