Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

China Panik, Ilmuwan Amerika Temukan Data Asal Muasal Virus Covid-19

Seto Ajinugroho - Kamis, 24 Juni 2021 | 13:15
Varian Delta Plus, varian virus Covid-19 baru di India, terkait dengan varian Delta yang makin mengkhawatirkan.
bussinesstoday

Varian Delta Plus, varian virus Covid-19 baru di India, terkait dengan varian Delta yang makin mengkhawatirkan.

Sosok.ID - Tahun 2020 ada 200 sampel awal virus Covid-19 raib dari database ilmiah online di Wuhan, China.

Data itu awalnya tersimpan di Google Cloud.

Tapi baru-baru ini ilmuwan dari Seattle, Amerika Serikat (AS) berhasil menemukan 13 file yang hilang itu.

Dikutip sosok.id dari New York Times, Kamis (24/6/2021) salah satu file yang dirilis ke publik ialah virus corona sudah ada sebelum Desember 2019.

Baca Juga: Serasa Terkhianati, Aurel Hermansyah Telan Pil Pahit saat Kelakuan Atta Halilintar Malah Dibongkar Netizen: Nih Kayak Gini, Nih

Artinya ada kemungkinan memang benar virus tak berasal dari pasar Wuhan.

“Ini adalah pekerjaan detektif yang hebat, dan ini secara signifikan memajukan upaya untuk memahami asal usul SARS-CoV-2,” kata Michael Worobey, ahli biologi evolusi di University of Arizona yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Dr. Worobey lantas menyayangkan sikap China yang antipati akan datangnya peneliti WHO untuk mengecek asal muasal virus.

Ilmuwan asal Wuhan, Dr.Fu disinyalir melakukan ujicoba Sars-CoV-2 pada 2019 silam.

Baca Juga: Pernikahan Mendadak Jadi Ladang Baku Hantam, Tamu Wanita Ini Tiba-tiba Dikeroyok Warga, Terungkap Identitas Aslinya yang Mengejutkan

Disinilah kecurigaan muncul jika memang Covid-19 merebak gegara kelalaian Fu dan rekan-rekannya di laboratorium Wuhan.

Setelah melakukan hal itu Fu menerbitkan jurnal ilmiah tentang penelitiannya.

Rekan Dr. Worobey, Dr, Bloom juga mengatakan bila ujicoba ini bisa jadi asal muasal corona.

Baca Juga: Alamat Ditinggal Memems Prameswari, Billy Syahputra Nyeplos Inginkan 2 Istri, Sang Pesinden OVJ Isyaratkan Mundur?

“Mereka tiga langkah lebih mirip dengan virus corona kelelawar daripada virus dari pasar ikan Huanan di Wuhan,” kata Dr. Bloom.(Seto Aji/Sosok.ID)

Source :New York Times

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x