Sosok.ID - Tahun 2020 ada 200 sampel awal virus Covid-19 raib dari database ilmiah online di Wuhan, China.
Data itu awalnya tersimpan di Google Cloud.
Tapi baru-baru ini ilmuwan dari Seattle, Amerika Serikat (AS) berhasil menemukan 13 file yang hilang itu.
Dikutip sosok.id dari New York Times, Kamis (24/6/2021) salah satu file yang dirilis ke publik ialah virus corona sudah ada sebelum Desember 2019.
Artinya ada kemungkinan memang benar virus tak berasal dari pasar Wuhan.
“Ini adalah pekerjaan detektif yang hebat, dan ini secara signifikan memajukan upaya untuk memahami asal usul SARS-CoV-2,” kata Michael Worobey, ahli biologi evolusi di University of Arizona yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Dr. Worobey lantas menyayangkan sikap China yang antipati akan datangnya peneliti WHO untuk mengecek asal muasal virus.
Ilmuwan asal Wuhan, Dr.Fu disinyalir melakukan ujicoba Sars-CoV-2 pada 2019 silam.
Disinilah kecurigaan muncul jika memang Covid-19 merebak gegara kelalaian Fu dan rekan-rekannya di laboratorium Wuhan.
Setelah melakukan hal itu Fu menerbitkan jurnal ilmiah tentang penelitiannya.
Rekan Dr. Worobey, Dr, Bloom juga mengatakan bila ujicoba ini bisa jadi asal muasal corona.
“Mereka tiga langkah lebih mirip dengan virus corona kelelawar daripada virus dari pasar ikan Huanan di Wuhan,” kata Dr. Bloom.(Seto Aji/Sosok.ID)