Pihak kepolisian mendapai jendela kamar tempat Jiya diduga terjatuh dalam keadaan tertutup ketika mayatnya ditemukan.
Selain itu, pintu rumahnya juga tertutup pada pagi hari.
Polisi lalu memeriksa seluruh anggota keluarga.
Berdasarkan hasil interogasi terhadap masing-masing anggota keluarga Jiya, kecurigaan kemudian mengarah pada sosok Ruksana Obedulla Ansari (50).
Selain itu, ia juga terus-terusan menghindari pertanyaan yang menimbulkan kecurigaan.
Tetapi, setelah dilakukan interogasi lebih lanjut, polisi akhirnya dapat membuat Ruksana mengakui perbuatannya.
Adapun saat ditanya mengenai motif pembunuhan yang dilakukannya, Ruksana mengaku hal itu untuk memberi pelajaran pada menantunya.
Diketahui, Ruksana adalah ibu tiri dari ayah Jiya.
Setiap hari, Ruksana selalu bertengkar dengan istri dari anak tirinya itu.
"Ruksana bertengkar dengan menantunya secara rutin dan untuk memberikan pelajaran, ia melempar cucunya.