Tinjauan yang mengkhawatirkan oleh para ilmuwan AS pada 2002 menunjuk beberapa situs yang diduga terlibat dalam penelitian racun dan patogen yang mematikan.
Satu laboratorium di Yan'an dikhawatirkan telah mengerjakan 4 jenis senjata biologis termasuk "granat bakteri" dan "bom bakteri jenis asap".
Lalu, di kota-kota termasuk Changchun, Kunming, Shenyang, dan Wuhan dikatakan terlibat dalam "penelitian dan budidaya berbagai agen perang biologis."
Kementerian Luar Negeri AS kemudian dilaporkan mengidentifikasi 2 fasilitas di China yang diduga memiliki hubungan dengan program senjata biologis untuk perang.
Fasilitas tersebut diduga merujuk pada Akademi Ilmu Kedokteran Militer Institut Mikrobiologi dan Epidemiologi Kementerian Pertahanan China di Beijing dan Institut Produk Biologi Lanzhou.
China kemudian bersikeras mengatakan bahwa yang pertama adalah fasilitas yang berfokus pada biodefense dan yang terakhir adalah fasilitas produksi vaksin.
Setidaknya diperkirakan ada 50 laboratorium termasuk rumah sakit digunakan untuk mengembangkan bom bakteri tersebut.
Laporan AS itu menyebutkan China memiliki kemampuan canggih untuk menyebarkan senjata biologis aerosol.
Apa yang dilakukan cukup mengkhawatirkan karena penyakit aerosol adalah yang paling menular dan berpotensi menginfeksi sebagian besar orang.
Tetapi fakta tegas tentang apa yang terjadi di dalam fasilitas yang dikelola negara yang dijaga ketat itu hampir tidak mungkin untuk dijabarkan. (*)