Agenda Blinken dalam misinya yakni termasuk pembicaraan di Yerusalem pada hari Selasa dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pertemuan di kota Ramallah di Tepi Barat dengan Abbas.
Blinken akan tetap berada di wilayah tersebut hingga Kamis (27/5/2021).
Sayap kanan PM Israel Netanyahu, yang biasanya menghindari penggunaan istilah "negara Palestina", sebagian besar sejalan dengan pendahulunya dari Partai Republik dari Demokrat Biden, Donald Trump, yang memotong bantuan AS untuk Palestina dan mempromosikan rencana perdamaian yang membayangkan Israel memegang sebagian besar pemukimannya di Tepi Barat.
Hamas, yang dianggap oleh Barat sebagai kelompok teroris dan menentang upaya perdamaian Palestina dengan Israel, memulai serangan roket lintas batas pada 10 Mei, menarik serangan udara Israel.
Permusuhan itu sebagian dipicu oleh penggerebekan polisi Israel di kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem dan bentrokan dengan warga Palestina selama bulan suci Ramadhan.
Baca Juga: Ketika Roket Hamas Terobos Iron Dome, Warga Israel Berhamburan Lakukan Ini untuk Selamatkan Diri
Sedikitnya 253 orang tewas di Gaza dan lebih dari 1.900 terluka, kata otoritas kesehatan, selama pertempuran terberat Israel-Palestina dalam beberapa tahun itu.
Militer Israel menyebutkan jumlah korban tewas mereka adalah 13, dengan ratusan orang dirawat karena luka-luka setelah tembakan roket menyebabkan kepanikan.
Bangunan komersial, menara tempat tinggal dan rumah pribadi di seluruh Jalur Gaza, tempat tinggal 2 juta orang, rusak atau hancur pada saat gencatan senjata diumumkan.
Israel mengatakan serangan udara menghantam target militer yang sah dan melakukan yang terbaik untuk menghindari korban sipil, termasuk memberikan peringatan sebelumnya ketika hendak menyerang bangunan tempat tinggal yang katanya juga digunakan untuk militer.