Sosok.ID - Kekejaman militer Israel yang tak pandang bulu pada Palestina memang sudah lama diperlihatkan.
Tiga tahun yang lalu, aksi sniper Israel bahkan sempat mengejutkan dunia.
Bagaimana tidak, seorang penembak jitu tentara Zionis itu pernah viral gegara menembak seorang warga Palestina.
Alasannya sepele, warga tak bersalah itu berdiri 100 meter dari pagar perbatasan.
Nyaris seisi dunia mengecam tindakan sang penembak jitu, namun menhan Israel kala itu justru memuji tindakannya.
Dilansir Sosok.ID dari Russian Today, Kamis (20/5/2021), insiden penembakan tersebut terjadi pada Desember tahun 2017 silam.
Dalam video yang beredar di lini masa, seorang sniper Israel menembak warga Palestina di perbatasan.
Rekaman menunjukkan, sebelum dilumpuhkan, seorang pria Palestina berada sekitar 100 meter dari pagar perbatasan.
"Apakah itu (tembakan) untuk dia?" tanya perekam video yang diduga spotter (pengamat).
Tak lama usai ditanya seperti itu, terdengar letusan dari senapan dan pria Palestina itu roboh ke tanah diikuti sorak sorai dari tentara lain.
Sontak, video aksi penembakan warga Palestina itu langsung viral dan menimbulkan berbagai reaksi.
Banyak pihak yang mengecam tindakan sniper Israel yang tak disebutkan namanya ini.
Mengutip Kompas.com edisi 10 April 2018 lalu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengkonfirmasi bila korban hanya tertembak pada bagian kaki.
IDF mengatakan tembakan itu terpaksa dilakukan lantaran demonstran tak menggubris peringatan Israel.
"Video itu hanya menampilkan secara pendek respon kami terhadap kerusuhan," tutur IDF dalam pernyataannya seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com, Kamis (20/5/2021).
Diketahui, sesuai protokol IDF setiap demonstran Palestina diizinkan melakukan protes selama berada di jarak 100 meter dari pagar perbatasan.
Selain itu sniper hanya diperbolehkan menembak jika ada persetujuan dari perwira paling seniro di lapangan.
Viralnya video ini membuat Israel sempat dikecam habis-habisan dari berbagai pihak.
Namun mirisnya, Menhan Israel kala itu, Avigdor Lieberman justru memuji aksi penembak runduk tersebut.
"Dia layak mendapat medali," kata Avigdor Lieberman seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas.com edisi 10 April 2018 lalu.
Adapun politisi Israel kala itu, Oren Hazan yang berharap video tersebut justru jadi peringatan bagi Palestina.
"Saya berharap video tersebut jadi pesan untuk mereka (Palestina)," katanya.
Diketahui, aksi protes yang dilakukan warga Palestina terjadi sejak 30 Maret hingga 14 Mei 2018.
Pada demonstrasi pekan pertama, tercata sebanyak 18 pengunjuk rasa tewas dan 1400 lainnya luka ditembak oleh militer Israel.
(*)