Mengutip dari Channel News Asia Singapura dari hasil wawancara dengan salah satu peneliti pertahanan dan keamanan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Muhamad Haripin mengungkapkan bahwa Indonesia telah menggunakan peralatan lama dalam pelayanan militernya.
Bahkan cenderung menggunakan sistem bekas karena memiliki anggaran yang terbatas secara fiskal.
Hal tersebut tidak sebanding dengan kebutuhan anggaran yang besar untuk pertahanan wilayah negara termasuk perairannya yang luas.
Salah satu artikel yang diterbitkan oleh The Jakarta Post Indonesia belum lama ini juga menyebutkan situasi serupa sebagai duri di samping upaya modernisasi militer Indonesia.
Oleh karena itu menurut para ahli, untuk kembali melambungkan nama Indonesia sebagai salah satu pemilik militer terbaik di dunia ada langkah yang harus dituju.
Menurut para pakar mengungkapkan bahwa hanya sebatas untuk mempertahankan wilayah yang terdiri dari 17.000 lebih pulau, Indonesia tak bisa tinggal diam.
Setidaknya militer Indonesia disebut harus memiliki 274 kapal perang angkatan laut, 10 suadron tempur udara dan 12 kapal selam disesel-listrik berteknologi baru.
Namun hal itu agaknya cukup lambat terjadi lantaran Indonesia saat ini menjadi salah satu negara yang terdampak covid-19.
Bahkan pembiayaan yang dikeluarkan negara dalam semua sektor dipangkas untuk menutupi kemerosotan ekonomi.