Kantor Insinyur Luar Angkasa Berawak China menyatakan, puing-puing akhir dari wahana peluncur Long March 5B Yao-2 masuk ke atmosfer Bumi.
Wahana luar angkasa itu masuk ke atmosfer pukul 10.24 waktu "Negeri Panda".
Lembaga monitor Space-Track yang menggunakan fasilitas data militer AS membenarkan hal tersebut.
"Setiap orang yang mengikuti perkembangan #LongMarch5B sudah bisa lega. Roketnya sudah jatuh," jelas Space-Track.
Turunnya fragmen itu sesuai prediksi ahli, yang meyakini bakal jatuh ke laut mengingat planet ketiga di Tata Surya ini 70 persen wilayahnya adalah air.
Meski begitu, wahana tersebut menuai perhatian karena dianggap jatuh tak terkendali dan susah diprediksi.
"Kemungkinan benda itu menyebabkan kerusakan atau melukai manusia, sangat rendah," jelas juru bicara kementerian luar negeri Wang Wenbin.
Namun demikian, banyak pihak menyayangkan sikap China yang menganggap enteng mengenai jatuhnya roket Long March 5B tersebut.
Jonathan McDowell, seorang astrofisikawan di Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian, mengatakan bahwa meski tidak perlu terlalu khawatir, desain roket perlu dipikirkan ulang untuk menghentikan skenario seperti ini kembali terulang.
"Ada peluang nyata terjadinya kerusakan terhadap apapun yang terkena dan di samping peluang timbulnya korban,” jelasnya.