Sosok.ID - Unit khusus US Army yang bakalmemberikan pelatihan khusus kepada prajurit TNI Angkatan Darat (AD) telah tiba di Indonesia.
Kedatangan Unit khusus angkatan darat Amerika Serikat itu dalam rangka memberikan latihan Security Force Assistance Brigade (SFAB).
Diketahui, KASAD Jenderal Andika Perkasa dan jajarannya di TNI AD telah mempersiapkan latihan Security Force Assistance Brigade (SFAB) sejak beberapa waktu lalu.
Latihan SFAB ini akan diberikan oleh US Army kepada para prajurit di tujuh batalyon Kostrad.
Melansir dari tayangan YouTube TNI AD pada 19 Maret 2021 lalu, persiapan demi persiapan dilakukan untuk menyambut kedatangan tim dari SFAB US Army.
Pelatihan tersebut akan dilaksanakan selama kurang lebih 4 bulan.
Kedatangan para tim MTT SFAB US Army ini akan diawali dengan penerimaan di markas divisi yang merupakan strata tertinggi, lalu dikenalkan kepada para personel satuan serta melihat sarana dan prasana selama pelatihan.
"Perencanaan persiapan pelatihan MTT SFAB yang akan dilaksanakan di 7 yonif ini, merupakan upaya kita TNI AD untuk mengembangkan wawasan serta menjalin hubungan yang baik kedepannya antara TNI AD dan US Army.
"Dengan tujuan memperbanyak interaksi dalam latihan, diharapkan para personel dapat mempelajari ilmu-ilmu serta teknologi yang mereka bawa dan latihkan," ujar Jenderal Andika Perkasa.
Berikut video selengkapnya.
Setibanya di Indonesia unit khusus US Army akan segera mendatangi 7 batalyon Kostrad.
Berikut daftar batalyon Kostrad yang akan menerima pelatihan khusus dari US Army.
1. Yonif 328/Dirgahayu
2. Yonif 305/Tengkorak
3. Yonif 303/Setia Sampai Mati
4. Yonif 321/Galuh Taruna
5. Yonif 411/Pandawa
6. Yonif 503/Mayangkara
7. Yonif 433/Julu Siri
Dalam tayangan YouTube TNI AD, Jenderal Andika Perkasa menerima audiensi Kepala Kantor Kerja Sama Pertahanan Kedutaan Besar Amerika Serikat bersama para personel SFAB atau Unit Khusus Angkatan Darat Amerika Serikat yang akan memberikan pelatihan kepada prajurit TNI AD di beberapa Batalyon.
Dalam pertemuan tersebut, Kasad memberikan arahan agar para pelatih berinteraksi dengan prajurit TNI AD secara langsung, tidak hanya melalui penerjemah.
"Walaupun interaksinya menggunakan bahasa tubuh atau apapun, itu lebih baik karena terjalin komunikasi langsung dengan para prajurit," ujar Kasad.
Jenderal Andika Perkasa menambahkan, para pelatih telah banyak berinteraksi dengan prajurit dari berbagai negara, sehingga memiliki pengalaman, tidak hanya untuk memberikan pelatihan namun juga mengajarkan untuk menjalin persahabatan.
Berikut video selengkapnya.
(*)