Sosok.ID - Kapal selam bertenaga nuklir China yang baru ditugaskan, dipersenjatai dengan rudal balistik peluncuran kapal selam (SLBM) terkuat di negara itu yang mampu menghantam daratan Amerika Serikat (AS), menurut sumber militer dan analis.
Kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir Type 094A atau kelas Jin (SSBN), disajikan Juma (30/1/2021) lalu sebagai bagian dari perayaan untuk menandai ulang tahun ke-72 Angkatan Laut PLA.
Disadur Sosok.ID dari South China Morning Post, Minggu (2/5/2021), rudal itu mampu menembakkan JL-3, atau Julang (Big Wave) SLBM dengan jangkauan lebih dari 10.000 km (6.200 mil), kata sumber yang dekat dengan angkatan laut.
"Type 094A adalah versi upgrade dari Type 094 yang mengatasi salah satu masalah utama - kebisingan - dengan meningkatkan sistem hidrokinetik dan turbulen, memungkinkannya untuk membawa JL-3 yang lebih kuat," kata sumber yang namanya enggan disebutkan.
Sebelum peningkatan, kapal selam dipersenjatai dengan JL-2 inferior yang hanya bisa mencapai timur laut Amerika Serikat, tapi sekarang mampu menutupi seluruh benua Amerika.
Menurut Forbes, sebelum memasuki jarak menyerang benua Amerika Serikat, kapal selam Type 094A harus melewati barisan pangkalan militer AS di Pasifik yang dijuluki rantai pulau pertama - mengekspos kapal selam untuk dideteksi dan diserang oleh P-8 Amerika.
Kapal selam China telah dirundung masalah karena terlalu berisik dan mudah dideteksi, tetapi sebagian besar telah diperbaiki dalam beberapa tahun terakhir oleh insinyur angkatan laut China Laksamana Muda Ma Weiming, yang sekarang memimpin dalam teknologi propulsi mutakhir, menurut media negara.
JL-3 mampu mengirimkan beberapa hulu ledak yang sama, termasuk hulu ledak nuklir seperti yang dilakukan JL-2, sumber menambahkan tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Setiap rudal JL-2 dapat dipersenjatai dengan satu hulu ledak berkekuatan megaton, 67 kali lebih kuat daripada bom Little Boy yang dijatuhkan di Hiroshima - atau tiga hingga delapan lebih kecil beberapa kendaraan re-entry (MIRV) yang dapat ditargetkan secara independen yang masing-masing dapat menyerang target yang berbeda, menurut laporan Forbes pada Mei tahun lalu.
Pakar militer yang berbasis di Makau, Antony Wong Tong mengatakan berita tersebut mengindikasikan bahwa beberapa terobosan teknis telah dicapai untuk membuat JL-2 sesuai dengan silo Type 094A.