Tetapi apa boleh dikata, tenggang waktu yang telah diberikan oleh Kim Jong Un tersebut ternyata tak bisa dipenuhi oleh sang pejabat.
Meski bangunan rumah sakit telah rampung dan berdiri megah, namun ada hal yang kurang.
Belum adanya peralatan medis yang harusnya telah ada di dalam bangunan membuat pejabat yang bertanggung jawab dalam proyek tersebut harus dieksekusi mati.
Ia menanggug nyawa karena sudah mengabaikan instruksi sang pemimpin diktator/
Melansir dari Daily NK, Kim Jong Un menginginkan rumah sakit tersebut dilengkapi dengan peralatan kesehatan dari Eropa.
Namun, pejabat yang tak diketahui identitasnya tersebut malah memilih alternatif membeli peralatan medis dari China.
Ia beralasan peralatan medis dari Tiongkok tersebut lebih murah dan terjangkau dibanding harus mendatangkan dari Eropa.
Akal-akalan dari pejabatnnya tersebut pun akhirnya terendus oleh Kim Jong Un yang langsung naik pitam.
Pejabat itupun langsung dijatuhi hukuman eksekusi mati lantaran kenekatannya.
Dilansir Daily Mail Rabu (28/4/2021), ofisial itu disebut wakil direktur di Kementerian Luar Negeri Korea Utara.