Keadaan tersebut membuat kapal selam harus segera ditemukan dalam jangka waktu 72 jam setelah dinyatakan menghilang.
Hal itu berkaitan dengan ketersediaan oksigen di dalam kapal untuk para awak yang bertugas.
Namun ternyata kini telah ada teknologi yang dapat membantu kapal selam untuk bisa bertahan lebih lama saat menyelam tanpa takut kehabisan cadangan oksigen.
Teknologi terbaru tersebut diberi nama Air Independent Propulsion (AIP).
Melansir dari Sciencedirect.com, Kamis (29/4/2021) teknologi ini memungkinkan kapal selam mampu merubah karbondioksida di dalam deck kapal menjadi oksigen.
Dalam laporan dari hasil penelitian tersebut, banyak kapal selam yang beroperasi sekarang ini memang hanya membawa sedikit persediaan oksigen bagi awak kapalnya.
Hal itu dikarenakan tempat penyimpanan yang tidak memadahi untuk membawa tabung menyimpan oksigen dengan skala besar.
Hadirnya sistem AIP ini disebut menjadi solusi tepat bagi kapal selam saat ini untuk bisa membuat awak kapal merasa lebih aman dan tenang.
Sebab sistem AIP ini mampu menjadi sumber tenaga bersih yang merubah karbondioksida menjadi oksigen.
Gas yang dihasilkan tersebut bisa membantu dalam pergerakan mesin kapal selam seperti KRI Nanggala-402 menggunakan diesel listrik.