Kabar mengenai keadaan miris yang dialami oleh umat muslim Uighur ini diungkap oleh salah satu kantor berita.
Melansir dari Radio Free Asia (RFA), (19/4/2021) tekanan yang diterima oleh umat muslim Uighur bukanlah isapan jempol belaka termasuk dalam menjalani ibadah bulan suci Ramadhan.
Tahun lalu bahkan penduduk muslim Uighur disebut-sebut dilarang berpuasa di bulan Ramadhan tahun 2020.
Meski kini peraturan ketat dalam hal berpuasa ini telah dilonggarkan oleh pemerintah China, namun muslim Uighur masih memilih untuk tak berpuasa.
Bukan tanpa alasan, mereka takut bila ketahuan oleh pemerintah maka mereka bakal dihukum dan dipenjara di kamp interniran.
Pembatasan ibadah pada bulan Ramadhan diketahui telah dilakukan oleh pemerintah China kepada umat muslim Uighur sejak tahun 2017 silam.
Tak sampai di situ saja, salah seorang penududuk beretnis Uighur di Xinjiang yang tak mau diungkapkan namanya mengatakan pada kantor berita RFA mereka masih dalam tekanan.
Hal itu tak terkecuali soal pelarangan berpuasa di Bulan Ramdhan yang masih terasa sampai saat ini.
Ia mengungkapkan bahkan dirinya dan beberapa orang mengakui tak mengentahui kapan Ramadhan tahun 2021 bakal terlaksana.