Hal itu diungkap sendiri oleh dinas Intelijen AS pada Selasa (13/4/2021) dalam laporan tahunan.
Melansir AFP via Kompas.com, laporan itu mengatakan Moskwa akan terus menggunaka berbagai taktik untuk melemahkan AS.
"Kami menduga Moskwa mencari peluang untuk kerja sama pragmatis dengan Washington dengan caranya sendiri,”
“Dan kami menilai bahwa Rusia tidak ingin konflik langsung dengan pasukan AS," bunyi laporan itu.
Menariknya, laporan ini mencuat kala Presiden AS, Joe Biden diketahui meminta Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk bertemu.
Dikutip Sosok.ID dari Kompas.com, Kamis (15/4/2021) pertemuan itu bertujuan untuk meredakan ketegangan yang memuncak dengan Ukraina.
Pertemuan antara dua pemimpin negara ini rencana bakal digelar di Finlandia.
Melalui panggilan telepon, Joe Biden menegaskan akan terus mendukung Ukraina dan meminta Rusia untuk mengurangi ketegangan.
Diketahui, beberapa hari terakhir ketegangan terus meningkat lantaran pergerakan pasukan Rusia ke perbatasan Ukraina.
Baca Juga: Aneh, Saat Militer Myanmar Bantai Warganya, Rusia Malah Jalin Kerjasama Pertahanan dengan Naypyidaw
AS mengatakan, jumlah pasukan Rusia yang dikerahkan ke perbatasan berada pada level tertinggi sejak 2014.