Follow Us

Makanya Dimusuhi Banyak Negara Hingga Indonesia Ikut Menjauhi, Cara Licik China Gerogoti Bangsa Lain dengan Utang Bikin Geleng Kepala

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Minggu, 04 April 2021 | 16:50
Makanya Dimusuhi Banyak Negara Hingga Indonesia Ikut Menjauhi, Cara Licik China Gerogoti Bangsa Lain dengan Utang Bikin Geleng Kepala
Kementrian Pertahanan RRC dan Presidential Palace

Makanya Dimusuhi Banyak Negara Hingga Indonesia Ikut Menjauhi, Cara Licik China Gerogoti Bangsa Lain dengan Utang Bikin Geleng Kepala

Kebanyakan arus kredit dikucurkan untuk membiayai proyek infrastruktur, yang terhubung dengan jaringan Belt and Road Iniative, sebuah proyek infrastruktur raksasa yang menghubungkan China dengan 60 negara di dunia.

Yang lebih mengejutkan, China juga menerapkan sumpah kerahasiaan pada setiap peminjam utang.

Hal ini dikutip dari DW yang menemukan fakta mengejutkan bank-bank China yang menerapkan persyaratan melebihi batas komersial menurut catatan di atas.

Baca Juga: Makanya Tiongkok Tak Berani Usik Indonesia di Laut China Selatan, Prabowo Ungkap Strategi Militer 'Garuda Sheild' yang Buat Menteri Pertahanan AS Terkejut: Peluang Tingkatkan Kerjasama

"Syarat-syarat itu bisa menggandakan pengaruh kreditur terhadap kebijakan ekonomi dan luar negeri debitur.”

Salah satunya adalah China bisa membatalkan sepihak utang yang diberikan pada suatu negara bila negara tersebut sedang tidak baik-baik saja dalam hal kebijakan hukum dan politiknya.

Selain itu, China diperbolehkan meminta pelunasan utang seketika itu juga bila ada masalah dengan negara peminjam.

Meski klausul perubahan politik tergolong lumrah dalam kontrak kredit, para peneliti menilai situasinya menjadi genting ketika pemberi pinjaman adalah aktor negara, bukan perusahaan swasta yang tunduk pada regulasi keuangan. Kontrak-kontrak itu juga mengandung "klausul kerahasiaan dengan cakupan luas dan tidak lazim,” tulis para peneliti.

Baca Juga: Tak Tanggung-tanggung, Persiapan Perang Lawan Amerika, China Kerahkan Semua Kekuatan Tempur

"Kebanyakan kontrak itu mengandung atau mencantumkan janji debitur untuk merahasiakan perjanjian.”

"Warga di negara peminjam tidak bisa mengawasi pemerintahnya dalam perjanjian utang rahasia.” Dalam perjanjian itu, China bisa membatalkan kontrak jika tidak setuju dengan kebijakan politik negara peminjam, atau dalam kasus memburuknya hubungan diplomasi.

Studi itu juga menemukan bahwa 30 persen kontrak utang China mensyaratkan negara peminjam untuk menyimpan uang jaminan di bank milik pemerintah China.

Source : Kompas.com, DW

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest