Ia merasa aneh, karena hasil tes Covid-19 pelatih Denmark bisa berubah dari positif ke negatif hanya dalam hitungan hari, dan tim Denmark pun bisa tetap turun lapangan.
"Ini mungkin salah satu kebijakan paling tidak adil yang kulihat sepanjang hidup. Kenapa tidak langsung umumkan pemenangnya dan semua orang bisa pulang selamat," kecam Lu.
Bahkan, warga negara Malaysia pun turut menyuarakan kekecewaannya.
"BWF bagaimana dengan tim badminton Denmark, India, Thailand? Kenapa semua tim itu tidak WO? Dan kenapa tim Indonesia yang harus WO? Ini tidak adil!" tulis Nuqraha Susila mahasiswa Politeknik Sultan Idris Shah, Selangor, yang tinggal di Kuala Lumpur.
Pebulu tangkis Thailand, Kunlavut Vitidsarn sempat bermain melawan Jonathan Christie di kategori tunggal putra dan kalah.
Tim Indonesia pulang jalan kaki
Pemain ganda campuran Indonesia Praveen Jordan turut mengkritik BWF dan panitia penyelenggara lokal, yang dia anggap "melanggar peraturan sendiri" dengan memaksa tim Indonesia balik ke hotel berjalan kaki.
Praveen adalah salah satu anggota tim yang belum sempat bertanding dan ia pun menyuarakan pendapatnya lewat media sosial.
Kontingen Indonesia harus berjalan kaki pulang dari Utilita Arena ke hotel tim di Crowne Plaza Birmingham City Center.