Sosok.ID -Masyarakat dunia tengah dihebohkan dengan penemuan gunung emas di Kongo.
Warga Kongo pun berduyun-duyun menggali di gunung emas tersebut.
Video saat warga melakukan penggalian di gunung emas Kongo itu pun tengah viral di media sosial.
Video tersebut awalnya diunggah oleh akun Youtube bernama 2nacheki, pada 2 Maret 2021.
Pengunggah video menuliskan jika para penduduk di republik Kongo itu baru saja menemukan gunung berisi endapan emas di dalam tanah.
Akun tersebut juga mengunggah video saat warga membersihkan emas.
Butiran emas itu dicuci supaya terpisah dari tanah dan material lainnya.
Hanya saja dalam video tersebut tak menjelaskan di mana lokasi gunung emas itu.
Kasus ini menjadi pusat perhatian masyarakat dunia.
Video gunung emas ini viral setelah seorang jurnalis lepas bernama Ahmad Algohbary mengunggahnya di Twitter.
“Sebuah video dari Republik Kongo mendokumentasikan kejutan terbesar bagi beberapa penduduk desa di negara ini, ketika seluruh gunung yang dipenuhi dengan emas ditemukan!
Mereka menggali tanah di dalam endapan emas dan membawanya ke rumah mereka untuk membersihkan kotoran & mengekstraksi emas,” tulis Ahmad Algohbary.
Melansir Serambinews, jurnalis BBC London itu saat ditanya mengaku bukanlah dirinya yang merekam video yang diunggahnya di Twiiter itu.
BBC melalui kontributornya di Kongo, Byode Malenga menyebutkan, video itu sejatinya sudah terjadi pada Sabtu (27/2/2021) dan baru viral sejak Selasa (2/3/2021).
Malenga menguak lokasi gunung emas itu berada di sebuah desa yang berada di 35 km dari utara Bukavu, Ibu Kota Kivu, Kongo.
Pemerintah setempat telah mengirim polisi ke daerah tersebut untuk mengembalikan ketertiban dan untuk mengumpulkan kembali emas yang dibawa warga desa.
Adapun gunung lokasi penjarahan tersebut terjadi di wilayah pertambangan yang terdaftar dengan pekerja resmi.
Sementara itu, melansir dari Reuters, Menteri Pertambangan negara bagian Kivu Selatan, Vernant Burume Muhigirwa mengonfirmasi penemuan bijih emas telah menyebabkan demam emas.
Akibat demam emas ini, pemerintah mengeluarkan larangan untuk menghentikan semua kegiatan penambangan di desa Kivu Selatan.
Kelompok Penambang, Pedagang, dan Anggota Angkatan Bersenjata (FARDC) juga telah diminta meninggalkan lokasi tambang sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Muhigirwa mengatakan penghentian sementara kegiatan penambangan itu akan digunakan pihak berwenang untuk memastikan para penambang artisanal (penambangan tradisional) terdaftar di regulator pertambangan.
Kehadiran FARDC di lokasi tambang dilarang di bawah kode penambangan Kongo dan dianggap berkontribusi pada kekacauan.