Oleh sebab itu, lokasi pulau Biak sangat strategis lantaran menurut para ilmuwan meluncurkan roket dari kordinat tersebut bisa menghemat bahan bakar untuk bisa memasuki orbit Bumi.
Ternyata niat penggunaan pulau Biak bukan hanya dilakukan oleh miliarder AS, Elon Musk saja.
Tetapi pada tahun 2002 silam, Rusia ternyata pernah menyatakan ketertarikannya untuk membangun situs peluncuran roket di tempat yang sama.
Badan antariksa Rusia Roscomos juga berencana membangun situs rudal berskala besar di Pulau Biak.
"Pada 2002, Rusia ingin tanah kami digunakan untuk meluncurkan satelit, kami menolak dengan keras, sekarang milyader Amerika juga menginkannya," Kata Sroyer.
Selain itu ketertarikan banyak ilmuwan luar angkasa pada pulau Biak juga dipengaruhi dari sumber daya yang ada di pulau tersebut.
Diketahui pulau Biak memiliki kandungan nikel dan tembaga yang cukup melimpah.
Hal itu sangat bisa untuk menopang kebutuhan peluncuran roket luar angkasa.
Mengingat keinginan Elun Musk yang berencana meluncurkan sekitar 12.000 satelit ke luar angkasa pada tahun 2026 mendatang.