Sosok.ID - Label perebut suami orang atau yang sering disebut pelakor memang cukup melekat di diri Mayangsari.
Cap demikian sudah ada padadirinya sejak 1990-an hingga sekarang setelah dirinya diketahui dekat hingga menikah dengan Bambang Trihatmadja.
Namun Mayangsari sampai detik ini terlihat tak menggubris label yang dilekatkan pada dirinya meski disebut sebagai senior pelakor.
Pilihan yang diambil Mayangsari bukan tanpa alasan, baru-baru ini alasan memilih bungkam itupun dicurahkan dalam tayangan Maia AlElDul TV.
"Sekali aku memilih sesuatu, aku memilih jalan hidup aku, artinya aku sudah harus sadar dengan konsekuensinya," kata Mayangsari, dikutip dari kanal YouTube Maia AlElDul TV, Sabtu (6/3/2021).
"Dan yang terpenting buat aku, kita bicara bukan orang per orang karena apa pun yang aku lakukan tanggung jawabnya ke Yang di Atas," imbuh Mayangsari.
Gosip miring yang sering menghampirinya itupun terkadang tak digubris oleh Mayangsari.
Namun ia tak memungkiri kesabarannya ada batasnya hingga akhirnya harus angkat bicara bila kabar miring itu menurutnya keterlaluan.
Baca Juga: Mayangsari Sadar Diri Orang Nggak Punya, Ia Tahu Bagaimana Harus Bersikap di Keluarga Cendana
"Enggak, aku enggak mau dikasihanin terus terang aja. Karena itu hak semua orang. Ngatain orang, gratis, muji pun gratis," ujarnya.
Alasan lainnya ia tak mau menampik atau klarifikasi adalah karena menjaga perasaan orang-orang tersayang di sekitarnya.
"Diamnya aku adalah bentuk penghargaan aku terhadap orang-orang tersayang itu. Apalagi sekarang sebagai ibu, enggak ada ibu yang terima anaknya dibully," ucap Mayangsari.
Mayangsari lebih memilih untuk memikirkan masa depan bersama Bambang dan anaknya, Kirani tanpa harus memikirkan gosip yang menerpa keluarganya.
Komunikasi di antara mereka bertiga sangat bagus menurut Mayangsari.
Pernikahan kontroversial penyanyi Mayangsari dengan Bambang Trihatmodjo berdampak pada anak mereka yang berusia 15 tahun.
Perundungan tak pelik terkadang juga menghampiri Khirana yang disebut bukan anak biologis Bambang Trihatmodjo.
Mayangsari menuturkan cara ia menyiasati isu tersebut dan menguatkan sang putri yang lahir pada 2006.
"Alhamdulillahnya bonding aku dengan anak dengan suami dekat."
"Kami selalu membiasakan dari kecil, apa yang kamu tahu, ekspresikan. Marah, senang," tutur Mayangsari, dikutip dari kanal YouTube Maia AlElDul TV, Sabtu (5/3/2021).
Kata Mayangsari, mengekspresikan semua yang dirasa itu salah satu cara mereka mengantisipasi yang terjadi di luar.
Menurut dia, bohong kalau ia tidak nangis atau tidak putus asa menyelesaikan permasalahan yang ada dalam hidupnya.
Namun, ia berusaha untuk tidak terpancing atau marah.
"Dalam diam itu, bukan hanya aib kita yang ditutupi. Tapi kita pun wajib menutup aib orang-orang di sekitar kita. Kadang aib di sekitar kita itu jauh lebih besar lho," ujarnya.
Ia lalu mengungkapkan cara Bambang meyakinkan putri mereka bahwa ia adalah darah dagingnya.
"Kalau suamiku sih cuma ringan aja. 'Nak, kalau memang kamu bukan anak papa, enggak akan mungkin kamu hidup bersama papa. Untuk papa, mencari tahu kamu benar atau enggak itu seujung kuku'," tutur Mayangsari.
Selama ini selalu sabar dan kerap bungkam, Mayangsari berujar sabarnya ada batasnya dan bisa suatu saat ia marah.
"Marahnya gue bahaya lho, sudah gitu aja," ucap Mayangsari. (*)