Menurut dia, bohong kalau ia tidak nangis atau tidak putus asa menyelesaikan permasalahan yang ada dalam hidupnya.
Namun, ia berusaha untuk tidak terpancing atau marah.
"Dalam diam itu, bukan hanya aib kita yang ditutupi. Tapi kita pun wajib menutup aib orang-orang di sekitar kita. Kadang aib di sekitar kita itu jauh lebih besar lho," ujarnya.
Ia lalu mengungkapkan cara Bambang meyakinkan putri mereka bahwa ia adalah darah dagingnya.
"Kalau suamiku sih cuma ringan aja. 'Nak, kalau memang kamu bukan anak papa, enggak akan mungkin kamu hidup bersama papa. Untuk papa, mencari tahu kamu benar atau enggak itu seujung kuku'," tutur Mayangsari.
Selama ini selalu sabar dan kerap bungkam, Mayangsari berujar sabarnya ada batasnya dan bisa suatu saat ia marah.
"Marahnya gue bahaya lho, sudah gitu aja," ucap Mayangsari. (*)