Di akhir pesannya bertanda "CV", yang merujuk pada inisial sebuah geng kriminal setempat, yaitu "Comando Vermelho".
Remaja itu kemudian benar ditemukan tewas di Itapiranga di negara bagian Amazonas, Brasil pada 13 Februari.
Polisi setempat mengetahui gadis itu telah menghilang sejak 12 Februari dan dalam pencarian.
Ketika menemunkan keesokan harinya, sesuai dengan lokasi yang diungkapkan, remaja itu sudah tak bernyawa.
Penyebab kematiannya belum diungkapkan dan tidak diketahui apakah dia ditembak seperti yang semepat diucapkan di pesan Facebook-nya, menurut laporan The Sun.
Sementara ini, polisi justru meyakini bahwa Comando Vermelho sesungguhnya tidak ada kaitannya dengan kematian remaja itu.
Pembunuh sebenarnya diduga berusaha mengaburkan kebenaran dari tindak kejahatannya dan mengalihkannya ke geng pengedar narkoba itu, agar polisi menyelidikinya.
Kepolisian juga percaya bahwa pesan yang diunggah di halaman Facebook remaja itu sebelum tewas, adalah tulisan sang pembunuh.
Setelah kematian Guimarae, selang 4 hari, yaitu 17 Februari polisi menemukan 2 orang tewas dibunuh di daerah pedesaan.
Petugas penyelidik mencurigai bahwa 2 pembunuhan yang dilakukan setelahnya itu, kemungkin terkait dengan kasus Guimarae.