"KF-X dikategorikan sebagai jet tempur generasi 4,5. Tetapi, platform tersebut dirancang untuk diubah menjadi generasi kelima yang canggih kapan saja," kata pejabat DAPA, seperti dilansir Yonhap.
Menurut laporan Yonhap, Pemerintah Indonesia menanggung 20% dari biaya pengembangan proyek jet tempur KF-X mencapai 8,8 triliun won atawa sekitar Rp 108 triliun.
Baca Juga: Tak Mau Berdiam Diri, Taiwan Laksanakan Operasi Tempur untuk Halau Agresi Komunis China
Dengan menanggung 20% dari nilai proyek jet tempur siluman itu, berarti Indonesia harus membayar sekitar 1,7 triliun won atau berkisar Rp 21 triliun.
Kesepakatan ini Indonesia teken pada 2011 lalu.
Secara bertahap, negara kita harus menyetorkan pembiayaan proyek tersebut setiap tahun hingga 2026.
Pejabat Pemerintah Korea Selatan yang mengetahui masalah ini kepada Yonhap mengatakan, dalam proyek itu, Indonesia sudah membayar 227,2 miliar won atau Rp 2,8 triliun.
(Kontan)