Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kudeta Myanmar: Demokrasi Amblas, Kekuasaan Militer Kembali Menghantui

Rifka Amalia - Selasa, 02 Februari 2021 | 08:15
Ilustrasi - Bendera Myanmar
Berger Paints via Intisari.ID

Ilustrasi - Bendera Myanmar

Terlebih lagi, jika kekuatan dunia memutuskan untuk menjatuhkan sanksi keras, hal itu dapat merugikan ekonomi Burma yang sedang berusaha pulih dari guncangan pandemi.

Baca Juga: Indonesia Jangan Mau Kalah, Negara Sekelas Myanmar Sudah Beli Rudal Pertahanan Udara Jarak Jauh SY-400 Berjangkauan 400 Km

Postur militer dapat semakin mengisolasi aktor komersial asing, kecuali mungkin orang China yang melihat keuntungan strategis dari hubungan ekonominya dengan Myanmar yang berpusat pada proyek infrastruktur yang dipimpin oleh Beijing yang merupakan bagian dari Belt and Road Initiative China yang lebih besar.

Kemarahan publik dapat meletus kapan saja, dalam bentuk kekerasan.

Krisis saat ini juga berpotensi meningkat menjadi protes yang lebih luas di seluruh negeri dalam beberapa hari mendatang.

Karena tentara melonggarkan pembatasan, membuat penyelesaian yang dinegosiasikan antara para pemimpin sipil dan militer semakin terjerat.

Semua ini dapat mendorong transisi demokrasi Myanmar ke medan yang tidak nyaman. (*)

Source : Modern Diplomacy

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x