China telah sangat jelas pada intinya - kerja sama dengan AS tidak dapat merusak keamanan, kepentingan pembangunan, dan kedaulatan China.
Seperti dalam urusan yang terkait dengan Hong Kong, Xinjiang, dan Taiwan, kata Xin Qiang, wakil direktur Center for American Studies di Universitas Fudan.
Jin berkata bahikap China akan sangat pragmatis. Tetapi jika AS mau bersikap kontruktif, kerja sama masih mungkin terjadi.
"Masalah keamanan selalu menjadi yang teratas, termasuk Taiwan dan Laut China Selatan, karena konflik apa pun akan menjadi bencana.
"Yang kedua adalah ekonomi dan perdagangan, karena ini tentang mata pencaharian semua orang. Jadi, apakah AS dapat bersikap konstruktif atau menambahkan tidak lebih banyak ketegangan di dua bidang ini, dimungkinkan untuk memulai kembali dialog atau kerja sama." (*)