Menurut Grevatt, pengaplikasian KJ-600 sama seperti pengganda kekuatan untuk kapal induk, karena mereka tidak hanya memiliki kemampuan untuk melancarkan serangan ofensif menggunakan pesawat tempur, tetapi juga mendapatkan pemahaman yang lebih baik untuk megintai.
Dengan KJ-600, China kini menjadi satu-satunya negara ketiga di dunia, setelah AS dan Perancis, yang memiliki pesawat peringatan dini sayap tetap berbasis kapal induk. AS dan Perancis sendiri menggunakan pesawat E-2 Hawkeye buatan AS.
Negara pesaing lain seperti Inggris dan India saat ini masih menggunakan helikopter untuk menjalankan peran serupa, tentunya dengan jangkauan yang lebih pendek.
Namun tetap saja kemampuan KJ-600 masih kalah dengan kemampuan intelijen elektronika US Navy.(*)
Sumber : Kontan