Sosok.ID - Program vaksin Covid-19 di Indonesia telah dimulai pada 13 Januari 2021 lalu.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 Sinovac buatan China tersebut.
Seperti yang diwartakan Sosok.ID sebelumnya, bukan hanya Jokowi, beberapa orang yang mewakili setiap lapisan masyarakat juga terpilih untuk mendapatkan vaksin Covid-19 perdana.
Proses vaksinasi perdana yang dilakukan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat itu pun disiarkan secara langsung di berbagai stasiun televisi nasional.
Kini vaksinasi telah berjalan dan masyarakat yang menjadi prioritas sudah mulai.
Salah satunya adalah dari kalangan tenaga medis (nakes).
Namun, baru-baru ini kabar mengejutkan datang dari Palembang, Sumatera Selatan.
Di mana seorang nakes ditemukan tewas di dalam mobilnya.
Baca Juga: Warga Geger Dengar Kabar Dokter Palembang Tewas Sehari Setelah Divaksin Covid-19, Apakah Berkaitan?
Padahal pria yang berprofesi sebagai dokter itu sehari sebelumnya telah mendapat vaksin Covdi-19.
Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com, korban berinisial JF (49) ditemukan tak bernyawa di dalam mobilnya pada Jumat (22/1/2021).
Warga yang mengetahui ada sesosok mayat di dalam mobil yang terparkir di depan sebuah minimarket di Jalan Sultan Mansyur, Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang itu pun segera melapor ke pihak berwajib.
Jenazah JF pun dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk dilakukan visum.
Berdasarkan hasil pemeriksaan luar, dokter menemukan adanya bintik merah di sekitar mata, wajah, tangan, dan dada korban.
Adanya bintik merah berupa pendarahan itu disebabkan oleh kekurangan oksigen.
Dokter forensik RS Bhayangkara Palembang Indra Nasution menduga bahwa JF meninggal dunia karena sakit jantung.
"Diduga sakit jantung, bukan karena vaksin. Memang sehari sebelumnya korban ini sempat disuntik vaksin," ujarnya, seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Baca Juga: Disuntik Vaksin Covid-19, Sebanyak 23 Orang Meninggal Dunia, Sebagian Korban Tergolong Lanjut Usia
Indra menjelaskan, bahwa tewasnya korban sama sekali tidak berhubungan dengan vaksin yang dilakukannya sehari sebelumnya.
"Korban divaksin Kamis, meninggal diperkirakan Jumat. Kalau disuntik, pasti reaksinya lebih cepat.
"Kalau menurut saya, ini bukan karena vaksin, tapi jantung," ujar Indra.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Palembang Yudhi Setiawan turut membenarkan bahwa korban telah disuntik vaksin pada Kamis (21/1/2021).
Menurutnya, setelah disuntik korban tak menimbulkan rekasi apadapun sehingga dapat dipastikan bahwa keadaannya aman.
"Setelah disuntik itu ditunggu 30 menit.
"Selama itu, korban ini tidak menunjukkan gejala apapun, sehingga ini dipastikan bukan karena divaksin, tapi sakit jantung sesuai hasil pemeriksaan forensik.
"Kami imbau tenaga kesehatan tidak takut divaksin, karena kematiannya tidak ada hubungan sama sekali dengan vaksin," terang Yudhi.
(*)