Follow Us

Covid-19 Tahun 2021 Mungkin Lebih Sulit Ketimbang Sebelumnya, Kata WHO

Rifka Amalia - Jumat, 15 Januari 2021 | 16:15
Ilustrasi Covid-19
Jordan_Singh/Pixabay

Ilustrasi Covid-19

WHO, dalam pembaruan epidemiologi terbaru yang dikeluarkan baru-baru ini mengatakan, sekitar lima juta kasus baru dilaporkan minggu lalu, kemungkinan akibat dari melemahnya pertahanan selama musim liburan.

Liburan membuat orang dan virus tanpa disadari datang secara bersamaan.

Baca Juga: Istana Negara Amuk Raffi Ahmad! Suami Nagita Slavina Minta Maaf kepada Jokowi

Dikutip dari VOA News via Kompas.com, petinggi WHO Mike Ryan menuturkan, mempelajari tindakan setiap negara untuk memerangi virus adalah hal yang penting untuk dilakukan.

Sains, komunikasi publik, dan pemerintahan. Sebuah negara harus menemukan kombinasi terbaik dari seluruh faktor tersebut.

Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk COVID-19, memperingatkan bahwa kasus covid-19 usai mudik selalu menjadi lebih buruk sebelum pada akhirnya menjadi lebih baik.

"Setelah liburan, di beberapa negara situasinya akan menjadi jauh lebih buruk sebelum menjadi lebih baik," katanya, dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Video: Gemetar Kencang Saat Vaksin Jokowi, Dokter Istana Trending di Twitter: Alhamdulillah Saya Berhasil Menyuntik Bapak Presiden Tanpa Rasa Sakit

Di tengah kekhawatiran yang berkembang akibat ditemukannya varian baru lebih menular yang pertama kali muncul di Inggris, pemerintah di seluruh Eropa pada hari Rabu mengumumkan pembatasan yang lebih ketat dan lebih lama.

Itu termasuk persyaratan kantor pusat dan penutupan toko di Swiss, keadaan darurat Covid-19 Italia yang diperpanjang, dan upaya Jerman untuk lebih mengurangi kontak antara orang-orang yang disalahkan atas upaya yang gagal, sejauh ini, untuk mengendalikan virus corona.

“Saya khawatir kami akan tetap berada dalam pola puncak dan palung berulang-ulang, dan kami dapat melakukannya dengan lebih baik,” kata Van Kerkhove.

Dia menyerukan untuk menjaga jarak fisik untuk menghindari penularan.

Source : Kompas.com, Reuters

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest