Ketiga, tidak satu pun warga yang curiga dengan acar toples daging babi tanpa tulang yang dijual Denke.
Mereka terlalu kelaparan untuk menaruh curiga pada barang-barang yang mereka beli. Kegagalan pertanian menyebabkan kekurangan makanan dalam jumlah besar.
Tidak ada yang mencurigai Denke melakukan kesalahan apa pun hingga 21 Desember 1924. Saat itulah seorang pria bernama Vincenz Olivier lolos dari Denke dan berteriak minta tolong.
Tetangga lantai atas Denke datang membantunya. Setelah seorang dokter merawat luka Olivier, korban bercerita bahwa ia diserang Denke menggunakan kapak.
Ketika polisi mengintrograsi, pria 54 tahun yang diluar tampak lembut itu mengatakan bahwa Olivier menyerangnya lebih dulu, dan dia menggunakan kapak untuk membela diri.
Lalu ketika ia dipenjara, pada pukul 11.30 malam, Karl Denke bunuh diri di dalam selnya.
Karena bingung, pihak berwenang memberi tahu kerabat terdekat Denke dan menggeledah apartemennya di malam natal.
Penyelidik menemukan bau cuka yang sangat menyengat. Yang mengejutkan adalah, setumpuk tulang ditemukan di kamar tidur Denke, yang diidentifikasi sebagai tulang manusia.
Di dalam lemari, mereka juga menemukan pakaian bernoda darah. Penemuan itu menegaskan alasan mengapa Denke bunuh diri, dan dinyatakan meninggal dunia di tahun 1924. (*)