Follow Us

Capek-capek Bikin Onar, Trump malah Jadi Presiden Pertama Sepanjang Sejarah AS yang Bakal Dimakzulkan 2 Kali, Semua Ingin Mendepaknya Keluar dari Gedung Putih

Rifka Amalia - Rabu, 13 Januari 2021 | 12:00
Donald Trump
Tangkap layar ndtv.com.

Donald Trump

Memberhentikan Trump di hari-hari terakhirnya di kantor, sebenarnya tidak termasuk dalam daftar tugas Kongres. Tapi kemudian peristiwa kerusuhan di Capitol Hill terjadi pada 6 Januari.

Kongres bersidang di bawah situasi tegang, setelah upaya Trump selama berbulan-bulan untuk merusak pemilihan presiden 2020, menentang kekalahannya, dan mencampuri penghitungan suara elektoral dan mengonfirmasi bahwa Joe Biden akan menjadi presiden berikutnya.

Demonstran yang diyakini sebagai pendukung setia Trump melakukan unjuk rasa di Capitol Hill yang berujung kekerasan.

Baca Juga: Keluar dari Mulut Presiden Iran Sendiri, Trump Disebut Bakal Senasib dengan Saddam Hussein Begitu Terdepak dari Gedung Putih

Para anggota dewan bersembunyi di bawah meja, beberpaa korban jatuh dan tewas dalam kerusuhan tersebut.

Pendukung Trump berupaya menggagalkan pengesahan Joe Biden sebagai Presiden AS berikutnya.

Peran Kongres dalam menentukan siapa presiden sebagian besar hanya formalitas.

Tetapi sejumlah anggota parlemen Republik, termasuk mayoritas anggota GOP House, berencana untuk menggunakan undang-undang tahun 1880-an yang mengatur proses untuk menolak kursi pemilih dari negara bagian ayunan Trump kalah.

Terlepas dari kenyataan bahwa semua negara bagian memenuhi persyaratan hukum untuk Kongres dan terlepas dari kenyataan bahwa tidak satu pun dari tantangan tersebut yang dapat membuat suara berhasil.

Baca Juga: 'Jika Saya Orang Indonesia, Saya Tidak Akan Percaya', Diiming-imingi Bantuan Rp 28 Triliun, Donald Trump Minta RI Bangun Hubungan dengan Israel

Saat demonstran memulai, Trump berada di Ellipsis berbicara kepada pendukung yang telah dia undang ke kota untuk "berada di sana, menjadi liar," dan mendesak agar mereka "berjuang sekuat tenaga" membalikkan kekalahannya.

Ratusan pendukung tersebut menyerbu Capitol, membuat Kepolisian Capitol kewalahan dan memaksa anggota parlemen dan staf untuk melarikan diri dari.

Source : Washington Post

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest