Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Video: Tuntut Keadilan untuk Tangan Anaknya yang Putus di Tempat Kerja, Anggota TNI Ini Menangis di Depan Mapolres: Bapak Pimpinan TNI, Tolong Kami Bapak..

Rifka Amalia - Selasa, 12 Januari 2021 | 17:00
Anggota TNI ini menangis di depan Mapolres, tuntut keadilan untuk tangan anaknya yang putus di tempat kerja.
Tangkap Layar YouTube Tribun Medan.

Anggota TNI ini menangis di depan Mapolres, tuntut keadilan untuk tangan anaknya yang putus di tempat kerja.

Secara terpisah, Kuasa Hukum Teguh Syahputra Ginting, Dedy Faisal Hasibuan, mengatakan, ada kejanggalan dalam penanganan kasus perkara kecelakaan kerja yang dialami oleh kliennya.

Dedy menuturkan, saat ini pihaknya memberikan bukti-bukti baru.

Kliennya juga meminta pertanggungjawaban dari Direktur PT Agung Beton Persada Utama dan mengajukan bukti yang belum terlampirkan dalam berkas perkara atau BAP.

"Isinya berkaitan dengan KUPT III tentang enam kelalaian PT Agung Beton dalam pelaksanaan kerja dan kami mengajukan saksi ahli pidana dari PUPR," jelas Dedy.

Baca Juga: Pulang Dinas, Anggota TNI Ini Pergoki Ada Mobil Polisi di Depan Rumah, Ternyata Tangkap Basah Istrinya Selingkuh Diduga dengan Oknum Polisi

Dua karyawan jadi tersangka

Akibat kelalaian atas kasus tersebut, Polres Pematangsiantar telah menetapkan dua karyawan PT Agung Beton Persada Utama inisial MMA (28) selaku Kepala Produksi dan AL (23) selaku operator, sebagai tersangka pada Selasa, 15 Desember 2020.

Adapun tersangka dikenakan Pasal Pasal 360 KUHP, di mana kelalaiannya menyebabkan orang luka berat dihukum dengan hukuman penjara selama lima tahun hukuman kurungan.

Sebelumnya, Teguh bekerja sebagai buruh yang menangani produksi di PT Agung Beton Persada Utama di Jalan Medan Kilometer 7, Kelurahan Tambun Nabolon, Kecamatan Siantar Martoba.

Baca Juga: Tak Gentar Hadapi Mantan Komandan Tertingginya, Ini Sosok Anggota TNI yang Hadang Gatot Nurmantyo di TMP Kalibata Meski Sampai Ditunjuk Wajahnya

Saat itu kata dia, pada mesin conveyor terlihat karet belting tak layak pakai. Oleh pengawas, mereka disuruh menjahit karet belting yang nyaris koyak itu.

Mesin sedang dibersihkan malah dihidupkan Pada saat membersihkan tiba-tiba operator menghidupkan mesin tersebut.

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x