Follow Us

Hindari Awan Petir, Pesawat Garuda Gonjang-ganjing di Udara dengan Mesin Mati, Pilot Secara Ajaib Sukses Mendarat di Bengawan Solo Tanpa Roda dan Sayap, Begini Kisahnya!

Rifka Amalia - Selasa, 12 Januari 2021 | 13:13
Hidung pesawat Boeing 737-300 Garuda Indonesia GA421 yang rusak akibat menerjang badai es.
Airlive.net

Hidung pesawat Boeing 737-300 Garuda Indonesia GA421 yang rusak akibat menerjang badai es.

Baca Juga: Pamit Balik ke Kampung Suami dengan Bayinya yang Baru 7 Bulan, Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 Sempat Minta Didoakan, sang Ibu Pingsan Tahu Pesawat Hilang Kontak

Jika kru mengubah sudut radar cuaca pesawat ke bawah sebelum meninggalkan ketinggian jelajah, maka kemungkinan mereka akan melihat jalur awan di depan dengan lebih baik.

Pendaratan darurat pesawat B737-300 Garuda Indonesia GA421 di anak sungai Bengawan Solo akibat mesin mati
Airlive.net

Pendaratan darurat pesawat B737-300 Garuda Indonesia GA421 di anak sungai Bengawan Solo akibat mesin mati

Dari rekaman suara kokpit dan melihat kerusakan di hidung dan mesin pesawat, disimpulkan awan badai yang ditembus GA421 kala itu bukan hanya berisi hujan saja, melainkan juga butiran-butiran es.

Laporan menyebut air dan es tersebut memiliki kepadatan yang tidak bisa ditoleransi lagi oleh mesin saat kondisi idle, sehingga tidak bisa dinyalakan ulang.

Berdasar temuan tersebut, maka diterbitkan rekomendasi kepada pabrikan mesin pesawat.

sriwijaya air

Baca Juga: Seolah Pertanda Terakhir, Korban Sriwijaya Air Sempat Minta Jika Meninggal Tak Ingin Dibawa Pulang, Adik Bungsu: Sekarang Kata-kata Itu Baru Terkenang

Mereka diminta untuk membuat prosedur bagaimana meningkatkan kemampuan mesin saat menghadapi situasi hujan badai dan es, yakni dengan meningkatkan RPM minimum menjadi 45 persen dan melarang penggunaan autothrust dalam kondisi presipitasi tinggi.

Selain itu, KNKT juga memberikan rekomendasi untuk memperbaiki metode pelatihan awak pesawat dalam membaca citra radar cuaca.

Pabrikan radar cuaca harus meningkatkan sistem radar cuacanya agar bisa lebih baik mengidentifikasi awan, serta perbaikan dalam prosedur pemeliharaan baterai pesawat untuk maskapai.

Baca Juga: Tercatat 11 Tahun Pernah Jadi Penerbang TNI AU, Pilot Sriwijaya Air SJ 182 yang Hilang Kontak Punya Pengalaman Terbang di Skadron Udara 4 dan Akadron Udara 31

Source : Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest