Sosok.ID - Video syur Gisella Anastasia yang beredar di jagat maya berdurasi 19 detik, dinilai pakar sosiolog berpotensi merusak moralitas bangsa.
Ini adalah efek negatif yang ditimbulkan dari tersebarnya video asusila yang dilakukan oleh tokoh publik.
Sosiolog Musni Umar mengatakan, seorang selebriti pada dasarnya pasti memiliki penggemar.
Sebagai tokoh publik yang digemari, Musni menilai sudah sewajarnya Gisel memberikan contoh yang baik agar tidak ditiru oleh pendukungnya yang masih berusia remaja.
Sebab seorang idola tak jarang dianggap sebagai panutan, khususnya bagi penggemar berat.
"Pertama kita sangat prihatin karena video syur yang tersebar di berbagai media sosial, yang menontonnya bukan hanya orang Indonesia tetapi juga seluruh dunia," kata Musni.
"Kalau publik figur yang melakukan itu, biasanya akan ditiru orang. Apalagi anak-anak muda kita, remaja kita yang ingin terkenal juga seperti publik figur itu.
"Jadi itulah dampak negatif. Nanti moralitas bangsa ini hancur kalau dibiarkan seperti itu," papar Musni, dikutip Sosok.ID dari YouTube Intens Investigasi yang tayang pada Kamis (7/1/2021).
Menurut Musni, tokoh publik harus menjaga nama baiknya agar tidak mempengaruhi tingkah laku penggemar.
Terlebih tindak-tanduk, penampilan, dan gaya bicara seorang publik figur tak jarang juga ditiru oleh penggemar.
"Publik figur itu pakaiannya aja, rambutnya aja, itu ditiru. Termasuk kalau melakukan perbuatan yang dipublikasikan secara luas seperti itu," katanya.
Baca Juga: Gisel Berbuat Mesum dengan MYD Saat Masih Berstatus sebagai Istri Sah Gading Marten
Musni menganggap kasus ini memang sewajarnya diusut, dan ia menyerahkan proses hukum yang berlaku pada pihak kepolisian.
"Menurut saya ini sangat berbahaya sekali. (Bisa) merusak moralitas bangsa, moralitas anak-anak kita yang sedang tumbuh dan berkembang."
"Karena itu kita apresiasi polisi yang segera mengusut kasus ini," tandasnya.
Tak ditahan dengan alasan kemanusiaan
Meski ditetapkan sebagai tersangka, Gisella Anastasia dan pemeran pria Michael Yukinobu de Fretes alias MYD, tidak ditahan oleh pihak kepolisian.
Setelah memenuhi panggilan pada Jumat (8/1/2021), dan menjalani pemeriksaan selama 10 jam, polisi memiliki sejumlah pertimbangan untuk tidak menahan mantan istri Gading Marten tersebut.
Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, Gisella Anastasia bersikap kooperatif selama menjalani pemeriksaan.
Baca Juga: Pantas Saja Ogah Melepaskan, Ternyata Hubungan Wijin dan Gisella Anastasia Sudah Sampai Seperti Ini!
Begitu pula dengan MYD atau yang akrab disapa Nobu.
Gisel dan Nobu juga tidak berusaha menghilangkan barang bukti atau melarikan diri dari kasus yang menjerat keduanya.
"Pertimbangannya adalah yang pertama di Pasal 21 ayat 1 (KUHAP) memang bisa dilakukan penahanan bila dia (tersangka) menghilangkan barang bukti, melarikan diri, dan tak kooperatif."
"Penyidik GA dan MYD kooperatif, (maka) disimpulkan tidak dilakukan penahanan," ujar Yusri, Jumat, dikutip dari Kompas.com.
Selain karena bersifat kerja sama, pertimbangan lain yang digunakan polisi adalah karena Gisel masih memiliki seorang anak usia belia.
"Untuk Saudari GA, berdasarkan kemanusiaan anaknya masih berusia empat tahun lebih, perlu bimbingan orangtua khususnya ibu sehingga tak kami lakukan penahanan," kata Yusri.
Meski tidak ditahan, Nobu dan Gisel harus melakukan wajib lapor setiap dua pekan pada hari Senin dan Kamis. (*)