Negara-negara dari Taiwan Sampai Indonesia Harus Bersiap, Tiongkok Kibarkan Bendera Perang di Laut China Selatan dengan Luncurkan Kapal Amfibi Jenis Baru yang Mengerikan

Menurut seorang ahli militer yang berbasis di Beijing mengungkapkan pada Global Times, kapal ini disebut segera jadi kekuatan baru bagi Tiongkok lantaran kemampuannya.

Pembangunan kapal amfibi yang dilakukan oleh China pun kini disebut sebagai rekor dunia lantaran cepatnya penyelesaian satu buah kapal perang.

Kapal serbu amfibi Tipe 075, juga sering disebut sebagai pembawa helikopter, sebanding dengan kapal serbu amfibi kelas Wasp AS.

Baca Juga: Pulau yang Sudah 70 Tahun Dijaga Sekonyong-konyong Diroyok China, Taiwan Kerahkan Pasukan Latihan Tembak di Titik Nyala Potensial Terjadinya Perang

Jenis kapal perang China ini secara luas diperkirakan akan memainkan peran utama di sekitar Selat Taiwan dan Laut China Selatan karena kemampuan pendaratan amfibi yang kuat.

Kapal ini diketahui dapat melakukan penyebaran vertikal dan misi pendaratan di pulau-pulau dan terumbu karang.

Hal itu sejalan dengan kondisi wilayah di Selat Taiwan maupun Laut China Selatan.

Kapal perang dengan dek penerbangan datar yang besar ini dapat mengangkut pasukan melalui helikopter jauh lebih cepat daripada kapal pendarat, kata para ahli kepada Global Times.

Baca Juga: Api Amarah AS Berkobar, China Sulut Perang Langgar Janji Pertemuan Maritim yang Rutin Digelar Sejak 1998: Ini Harus Jadi Pengingat Bagi Semua Negara!

Mereka juga dapat beroperasi dengan kapal induk, membiarkan kapal induk merebut superioritas udara saat mereka mengangkut pasukan, tank, dan kendaraan lapis baja ke darat, secara signifikan meningkatkan kemampuan tempur Angkatan Laut China dalam sistem yang komprehensif.

Baca Juga: Borok Pembunuhan yang Dilakukan Tentara Australia terhadap Afghanistan Terbongkar, Pertengkaran Diplomatik Canberra dan China Pantik Kengerian Perang

Dalam operasi militer selain perang, kapal serbu amfibi dapat dikerahkan untuk anti-terorisme, anti-pembajakan, perlindungan jalur laut, bantuan bencana, dan misi bantuan kemanusiaan, kata para ahli.