Shema telah terbang sebanyak tiga kali sebagai co-pilot pada Januari dan Maret sebelum pandemi menghentikan semua aktivitas.
Sejak saat itu Shema fokus pada teori dan mendalami pengetahuan penerbangan melalui video. Dia juga senang menggali wawasan terkait eksplorasi ruang angkasa.
Ternyata pengetahuan Shema mengenai seluk beluk burung besi itu tidak datang tiba-tiba.
Sang ibu menuturkan kejadian aneh semasa Shema masih bayi.
Kala Shema masih berusia 3 tahun dan sedang bermain di luar rumah, terdapat sebuah helikopter milik polisi yang terbang sangat rendah.
Saking rendahnya, atap rumah Shema sampai hancur lantaran dilewati helikopter tersebut.
"Kejadian itu memicu sesuatu di benaknya," kata ibu Shema, Shamim Mwanaisha.
Sejak saat itu, Shema terus bertanya-tanya tentang bagaimana pesawat bekerja, katanya.
Tahun lalu, sang ibu menghubungi akademi penerbangan lokal ketika Shema mulai mempelajari tentang suku cadang pesawat dan kosakata penerbangan.