"Semua kasus telah ditempatkan pada pemberitahuan tinggal di rumah selama 14 hari di fasilitas khusus atau diisolasi saat tiba di Singapura, dan kontak dekat mereka telah dikarantina sebelumnya," tambahnya.
Gadis Singapura berusia 17 tahun yang terinfeksi jenis B117 itu diketahui telah belajar di Inggris sejak Agustus tahun ini.
Dia kembali ke Singapura pada 6 Desember dan menerima pemberitahuan untuk tinggal di rumah (karantina) di fasilitas khusus pada saat kedatangan.
Departemen Kesehatan Singapura menjelaskan bahwa pelajar itu dipastikan terjangkit infeksi Covid-19 pada 8 Desember lalu.
Kasusnya dimasukkan dalam hitungan kasus kementerian pada hari yang sama.
Sementara semua kontak dekatnya telah melakukan karantina dan dites negatif.
“Karena dia telah diisolasi setibanya di Singapura, kami dapat memagari kasus ini sehingga tidak ada penularan lebih lanjut yang timbul darinya,” kata Depkes.
Satuan tugas multi kementerian yang memerangi Covid-19 mengumumkan pada hari Selasa (22/12), mengenai upaya tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko penyebaran strain B117 ke Singapura.
Bahwa dari pukul 11.59 pada hari Rabu, semua pemegang tiket jangka panjang dan pengunjung jangka pendek dengan riwayat perjalanan terbaru ke Inggris dalam 14 hari terakhir tidak akan diizinkan masuk atau transit melalui Singapura.
Pada hari Selasa, Menteri Pendidikan Lawrence Wong, yang turut memimpin gugus tugas multi-kementerian, mengatakan setelah pengumuman pembatasan perjalanan baru.