"Latihan itu adalah bagian dari pengaturan normal yang dibuat sesuai dengan rencana tahunan," katanya. "Ke depan, kami akan terus menyelenggarakan operasi serupa berdasarkan kebutuhan pelatihan."
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, Shandong ditemani oleh empat kapal perang dan telah berangkat dari pelabuhan Dalian di China utara pada hari Kamis. Sebagai respons atas hal tersebut, Taiwan mengirim enam kapal perang dan delapan pesawat angkatan udara untuk "berjaga" dan memantau pergerakan kapal China.
Shandong adalah kapal induk kedua China, dan secara resmi ditugaskan hampir setahun yang lalu.
Sejak saat itu, menurut angkatan laut China, Shandong telah berhasil menyelesaikan tugas-tugas seperti lepas landas dan pendaratan pesawat berbasis kapal induk serta penggunaan senjatanya.
"Kemampuan tempur dari sistem formasi terus ditingkatkan dalam pelatihan eksperimental," tambahnya, mengacu pada kelompok kapal perang yang menyertai Shandong.
China telah bekerja untuk mengasah operasi kapal induknya, tetapi memiliki sedikit pengalaman dibandingkan dengan Amerika Serikat, yang telah mengoperasikan kelompok tempur kapal induk terintegrasi dengan banyak kapal selama beberapa dekade.(*)
Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Kelompok kapal induk tempur China menuju ke Laut Cina Selatan, apa yang terjadi?"