Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sudah Pasti! Konflik China Vs Amerika di Pasifik Selatan Akan Berakhir dengan Bentrokan Bersenjata

Seto Ajinugroho - Selasa, 22 Desember 2020 | 06:13
Sudah Pasti! Konflik China Vs Amerika di Pasifik Selatan Akan Berakhir dengan Bentrokan Bersenjata
USNI News

Sudah Pasti! Konflik China Vs Amerika di Pasifik Selatan Akan Berakhir dengan Bentrokan Bersenjata

Express.co.ukmemberitakan, Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu, meminta negara lain untuk bekerja sama melawan dominasi China.

“Jika salah satu titik paling kritis dari rantai pulau pertama tidak berada di tangan negara-negara yang berpikiran sama, kita dapat membayangkan apa yang akan tercipta dalam gambaran strategis global. Kita pasti perlu memikirkan bagaimana kita mencegahnya terjadi," ujarnya.

Baca Juga: 6 Bulan Terseok-seok Usai Kematian Suaminya, Nasib Asmara BCL Diramal, Denny Darko Sebut sang Penyanyi Bakal Makin Hoki Bila Pacaran dengan Ariel NOAH: Kalau Nikah Saya Nggak Yakin karena Ariel Masih Menyimpan Mbak Bulan

Dia menambahkan, "Negara-negara yang berpikiran sama perlu bersatu, dan kita akan menjadi kuat bersama.”

Menteri Taiwan tersebut mengatakan kepada negara sekutu termasuk AS, Jepang, Australia dan kekuatan Eropa bahwa jika Taiwan menjadi mangsa China, itu akan meningkatkan jangkauan Beijing ke kawasan Pasifik.

Ketegangan antara China dan AS telah meningkat secara mengkhawatirkan selama beberapa bulan terakhir karena kedua negara meningkatkan kehadiran militer mereka di perairan yang disengketakan.

China telah membangun pangkalan militer di beberapa wilayah tersebut.
Angkatan Laut AS mengeluarkan laporan yang memperingatkan China dan Rusia adalah "dua ancaman paling signifikan bagi era perdamaian dan kemakmuran global".

Baca Juga: Siap Lahir Batin Nikah Tahun Depan? Rizky Billar Sudah Temui Kedua Orang Tuanya untuk Komitmen, Begini Reaksi Lesty Kejora Saat Dipepet Lelaki Lain, Tegas Setia Sampai Halal dengan sang Aktor

Laporan itu, Advantage at Sea, mengatakan bahwa Beijing, bukan Moskow, yang menimbulkan risiko terbesar.

“Kami memprioritaskan persaingan dengan China karena kekuatan ekonomi dan militernya yang tumbuh, meningkatkan agresivitas, dan menunjukkan niat untuk mendominasi perairan regionalnya dan membentuk kembali tatanan internasional yang menguntungkannya," demikian bunyi laporan tersebut.

Dalam laporan tersebut juga dituliskan, sampai China memilih untuk bertindak sebagai pemangku kepentingan yang bertanggung jawab daripada mengayunkan kekuatannya untuk memajukan kepentingan otoriternya, hal itu merupakan ancaman paling komprehensif bagi Amerika Serikat, sekutu AS, dan semua negara yang mendukung sistem yang bebas dan terbuka.

AS juga menilai, China telah menerapkan strategi dan pendekatan revisionis yang bertujuan di jantung kekuatan maritim Amerika Serikat.

Source : kontan

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x