Follow Us

Habis Sudah Riwayat Trump, Xi Jinping Akui Kemenangan Biden dan Lontarkan Pesan Damai, Tetapi Tetap Persiapkan Pertempuran

Rifka Amalia - Senin, 30 November 2020 | 19:13
Donald Trump dan Joe Biden.
Kolase Tribunnews via GridStar.ID

Donald Trump dan Joe Biden.

"Saya berharap melihat kedua belah pihak menjunjung tinggi semangat non-konflik, non-konfrontasi, saling menghormati dan kerja sama win-win, dan fokus pada kerja sama sambil mengelola dan mengendalikan perselisihan," tambah Xi, menurut Xinhua.

Baca Juga: Trump Sebenarnya Sadar Penuh Sudah Kalah Tapi Gengsi, Bakal Nyalon Presiden Lagi di Pilpres 2024

Tidak ada tanggapan langsung atas pesan Xi dari Biden, yang sebelumnya menyebut Xi sebagai "preman" selama kampanye.

Terlepas dari nada damai dari pesan tersebut, Xi pada hari yang sama memerintahkan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) untuk meningkatkan upaya modernisasi mempersiapkan pertempuran.

Pesan Xi adalah yang terbaru dari serangkaian pesan publik baru-baru ini kepada PLA yang memerintahkan peningkatan kesiapan dan modernisasi di tengah meningkatnya ketegangan dengan AS atas Taiwan, Hong Kong, penumpukan China di China Selatan, tanggapan terhadap pandemi global, serta tarif dan perdagangan.

Dalam pernyataan singkatnya pada 13 November, Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa China "menghormati pilihan rakyat Amerika" dalam memilih Biden.

Baca Juga: Padahal Presiden yang Sekarang Musuh Besarnya, Tapi China Ogah Beri Ucapan Selamat kepada Joe Biden, Lebih Suka Donald Trump?

Xi Jinping tetap diam selama 12 hari. Tetapi pada tahun 2016, Xi memberi selamat kepada Trump pada 9 November, tepat sehari setelah pemilihan.

Awal pekan lalu, Putin mengatakan dia belum siap memberi selamat kepada Biden.

Ia menyebut akan menunggu "diakhirinya kebuntuan politik domestik" di AS yang disebabkan oleh penolakan Donald Trump untuk menyerah dan gugatan pengadilan yang diajukan oleh tim hukumnya.

Dalam sebuah wawancara dengan TV pemerintah Rusia 22 November, Putin mengatakan "tidak ada motif tersembunyi, bahwa kami menyukai seseorang, atau bahwa kami tidak menyukai seseorang" di balik menahan ucapan selamat.

Baca Juga: Tidak Ada yang Berubah, China Tetap Jadi Musuh Utama AS Dibawah Pemerintahan Biden, Bisa Makin Terseok-seok

Source : military.com, Xinhua, The Hindu

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest